Oleh:Â Rizka Septia Ramadani, Intan Nur'aini Safitri, Fitri Fauziah, Universitas Andalas, 2025
Pendahuluan
Pada era modern sekarang ini, interaksi antarbangsa semakin intens, dan hal ini tercermin dalam perkembangan bahasa. Salah satu bentuk pengaruh tersebut adalah penyerapan kata-kata asing ke dalam bahasa lokal. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia termasuk dua bahasa yang aktif menyerap kosakata dari bahasa lain, terutama dari bahasa Inggris, Belanda, dan Arab. Namun, kedua bahasa ini yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang  memiliki sistem fonologi yang berbeda, yang memengaruhi cara mereka menyesuaikan kata-kata asing tersebut.
Fonologi Kata Serapan dalam Bahasa Jepang
Bahasa Jepang memiliki struktur fonologi yang ketat, dengan jumlah fonem yang terbatas dan pola suku kata yang cenderung berakhiran vokal. Untuk menyesuaikan kata asing, bahasa Jepang menerapkan beberapa strategi utama:
Epentesis (penambahan vokal):
Misalnya, strike menjadi sutoraiku (), agar sesuai dengan pola konsonan-vokal (CV).Elisi (penghilangan bunyi asing):
Seperti pada kata Christmas menjadi kurisumasu ().Substitusi fonem:
Bunyi yang tidak tersedia, seperti /v/, diganti dengan bunyi yang mirip, misalnya violin menjadi baiorin ().
Fonologi Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia juga melakukan adaptasi fonologis terhadap kata serapan dengan strategi berikut: