Mohon tunggu...
Rizka Edmanda
Rizka Edmanda Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer - Mom Blogger - Soon To Be Notary

www.rizkaedmanda.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Ibu yang Menginspirasi, Menjadi Ibu sebagai Sumber Energi

13 Agustus 2018   16:07 Diperbarui: 13 Agustus 2018   16:47 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjalani Peran Sebagai Ibu, Memberikan Sebuah Energi Baru

Menjadi Seorang Ibu, Memberikan Sebuah Energi Baru

Bila peran diibaratkan pakaian, maka menjalani peran baru dalam kehidupan juga sama asiknya seperti memakai pakaian baru saat lebaran. Itulah yang kira-kira saya rasakan ketika menikah, hamil kemudian memiliki anak. 3 fase kehidupan ini menjadi momentum perubahan besar-besaran dalam hidup saya. 

Sejak menikah, hamil dan memiliki anak, saya merasa seperti terlahir kembali sebagai individu yang baru, dengan energi baik dan semangat yang lebih besar untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Menjadi ibu adalah passion saya. Mimpi yang selalu ingin saya kejar bahkan sejak sebelum menikah. Lebih dari sekedar menjalani peran sebagai kodrat, takdir atau ketetapan Tuhan, bagi saya menjalani peran sebagai ibu adalah sebuah cita-cita sekaligus misi kehidupan yang sangat besar. 

Menjalani peran sebagai ibu, telah banyak membentuk diri saya. Saya menjadi lebih sigap dan cekatan dalam berbagai keadaan, saya pun menjadi lebih menghargai waktu dan kebersamaan. Saya menjadi orang yang lebih mudah berempati, bahkan saya menjadi lebih termotivasi agar dapat terus berkarya serta menginspirasi ibu-ibu lain lewat hal-hal yang sederhana, misalnya lewat sebuah tulisan.

Menjadi ibu-ibu itu memang melelahkan, tapi percayalah menjadi ibu-ibu itu seru. :)

Menjadi Seorang Ibu, Menjadi Sang Pembawa Perubahan

Disisi lain, menjalani peran sebagai ibu juga memberikan saya sebuah kebanggaan. Bagaimana tidak, peran seorang ibu itu luar biasa hebat. Bahkan seorang ibu dapat mengambil peran yang strategis di berbagai bidang. Semua ibu dapat mengambil peran untuk menjadi agen perubahan, sekalipun sekedar dari hal-hal kecil yang dapat ia lakukan. 

Misalnya dalam  hal menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran hingga meningkatkan stabilitas perekonomian Negara, Ibu-ibu yang kreatif dan terampil dapat menularkan ketrampilannya pada ibu-ibu tetangga, kemudian membangun UMKM mandiri dalam skala RT , RW ataupun desa bahkan ibu yang tak punya ketrampilan pun dapat ikut turut membantu, dengan cara bangga menggunakan produk dalam Negeri misalnya, hal itu sudah cukup banget kok membantu Pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, maklum ibu-ibu zaman now kan banyak yang lebih bangga menggunakan tas buatan Eropa.

Dalam hal penegakan hukum dan menekan angka kriminalitas, seorang Ibu juga dapat mengambil peran. Caranya cukup dengan menjadi istri bersahaja yang tak terlalu banyak tuntutan, sayangnya tidak banyak Ibu yang sadar bahwa hal sesederhana ini amat sangat bisa membantu Negara untuk menekan angka kriminalitas, bahkan menekan angka tindak pidana korupsi & gratifikasi, sebab kadang menjadi kepuasan tersendiri bagi para suami bila dapat selalu membahagiakan dan memenuhi keinginan para istri, nah biar semuanya tetap aman, para Ibu hendaknya mawas diri dalam hal ini

. Tidak Cuma itu, para Ibu juga bisa turut serta berperan dalam menjaga perdamaian dan ketahanan Nasional, caranya simpel tapi seringkali terlupakan, yaitu dengan mendidik anak-anaknya sejak usia dini untuk lebih tenggang rasa terhadap sesama, mengajarkan anak bahwa kita tinggal di Negara yang bermacam ragam suku, agama dan rasnya, agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang damai dan penuh empati. 

Lebih hebat lagi, dari dapur rumah saja, seorang ibu bisa berperan menjadi pahlawan bagi lingkungan, caranya mudah yaitu dengan mulai bijak memilih sumber bahan bakar yang dipakai dirumah, mengkonversi bahan bakar harian dari yang sebelumnya berbahan dasar minyak, menjadi gas bumi.  Selain lebih aman dari kelangkaan, tentu pilihan ini lebih ramah bagi lingkungan, sebab kita tau gas bumi bersifat rendah emisi sehingga lebih bersahabat bagi bumi.

Lihatlah, betapa peran seorang Ibu itu dahsyat. Dialah penentu nasib bagi keluarga, bahkan dia pula lah penentu nasib bagi Bangsa, Negara dan Dunia. Semenjak sadar akan hal ini, saya pun bergabung dan mulai belajar pada Komunitas Ibu Profesional, dan dari situ saya memulai sebuah gerakan. 

Gerakan kecil dan sederhana tapi istiqomah saya lakukan. Gerakan itu bernama gerakan "dukung ibu baru", lewat media sosial, blog atau portal media online saya rutin menyebarkan pesan-pesan dan tulisan tentang dunia keibuan. Saya ingin Mengajak para ibu untuk lebih bangga dengan perannya, agar dapat mendidik anak dan merawat keluarga dengan sepenuh hati, lebih cekatan mengelola rumah tangga, mandiri secara finansial bahkan dapat bermanfaat bagi sesama.

Menjadi Ibu yang Menginspirasi, Menjadi Ibu yang Menebar Energi Kebaikan

Saya bersyukur, sebab peran baru yang saya jalani ini menjadi sebuah energi baru yang membawa begitu banyak kebaikan dalam hidup saya. Sebab bagi saya, Seorang ibu yang menjalani peran dengan penuh penghayatan dan kebanggaan, serta mampu menginspirasi ibu-ibu lain dalam suatu kebaikan, adalah salah satu wujud nyata energi baik dalam kehidupan. Setiap hal kecil yang ia jalani dan ia tularkan akan menjadi sebuah proses distribusi kebaikan yang akan terus berkelanjutan, dimana proses ini akan menjadi gerbang awal terjadinya sebuah perubahan besar yang massal. 

Percayalah, bila hal ini terus dilakukan maka seorang ibu tak sekedar hanya akan melahirkan seorang  anak, ia akan melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang lebih adil, jujur dan bertanggung jawab, Ia akan melahirkan rakyat-rakyat yang lebih dan taat, ia akan melahirkan masyarakat dunia di masa depan yang jauh lebih produktif dan lebih hebat, ia akan berkontribusi membangun Negeri yang lebih bermartabat bahkan ia akan menjadi pahlawan bagi bumi yang lebih nyaman dan hangat.

Maka teruntuk perempuan-perempuan Indonesia teruslah menginspirasi, sebar kebaikan dari hal-hal yang paling kecil dan sederhana, mulai perubahan baik dari hal sekecil apapun yang kita bisa. Sebab bukan tidak mungkin, kita dapat membangun peradaban baru yang lebih baik dari dalam rumah.

Ibu adalah arsitek peradaban. Jika Ibu baik, maka peradaban akan baik.
Ibu adalah arsitek peradaban. Jika Ibu baik, maka peradaban akan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun