Mohon tunggu...
Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Mohon Tunggu... Desainer - Filmmaker

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Renungan 23 Ramadan: Wanita sebagai Ibu

3 April 2024   21:29 Diperbarui: 4 April 2024   14:44 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang bunda paling berperan dalam mengemban amanat membina anaknya. (Dok. pixabay-51953)

Anak adalah suatu anugerah Allah Swt yang tak ternilai. Seorang bunda mengandungnya selama 9 bulan dengan jerih payah, ditambah lagi perjuangan melahirkannya yang sarat dengan taruhan nyawa. Semua itu terasa sirna tatkala sang bayi telah lahir ke alam ini dengan selamat. Bahkan keluh kesah dan letih akan berganti dengan rasa bahagia tak terhingga, pasalnya tidak setiap orang bisa mendapatkan anugerah ini.

Oleh sebab itu tidak aneh bila Islam lebih mengedepankan sikap bakti terhadap sang bunda dari pada sang ayah. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seseorang mendatangi Rasulullah Saw lalu berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk saya dampingi dengan sebaik-baiknya?" Beliau menjawab, "Ibumu." Ia bertanya lagi, "Lalu siapakah?" Beliau menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian siapakah?" Beliau menjawab lagi, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Di sisi lain, putra-putri kita adalah suatu amanat titipan Allah Ta'ala. Anugerah sekaligus amanat ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Jika sang bunda menunaikan amanat dalam pembinaan mereka, maka ia akan menjadi bunda yang paling bahagia di dunia dan di akhirat. Sebaliknya jika ia menelantarkan amanat ini, hidupnya akan sengsara, dan di akhirat kelak akan mendapat siksa Allah Ta'ala.

Amanat Allah ini diembankan di atas pundak kedua orang tua, namun karena sang ayah lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dalam rangka mencari nafkah, maka sang bundalah yang paling berperan membina dan mengemban amanat ini.

Pada hakikatnya amanah ini adalah untaian kewajiban yang Allah bebankan sesuai kesanggupan hamba. Sehingga setiap bunda hanya diembankan tugas sesuai kemampuan yang ia miliki. Di sisi lain, amanat ini juga tak mudah, sebab ia adalah kumpulan kewajiban yang memerlukan usaha dan kesungguhan.

Di antara amanat tersebut adalah memperhatikan pertumbuhan dan kesehatan putra-putrinya. Selanjutnya adalah menanamkan aqidah dan akhlak Islami sejak kecil. Setelah beranjak besar anak-anak diajarkan amalan-amalan Islam seperti cara berwudhu, shalat, puasa. sedekah, membaca Al-Qur'an, hingga berjilbab bagi anak perempuan. Yang tidak kalah penting adalah menanamkan kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, juga terhadap para ulama dan orang saleh. Dan yang terakhir adalah berlaku adil terhadap anak-anak.

Pembinaan dan didikan sang bunda tidak berhenti ketika sang anak menginjak remaja dan tumbuh dewasa, bahkan di masa inilah peran nasihat dan kontrol orang tua sangat diperlukan. Agar anak-anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan rantai kemaksiatan lainnya.

Disarikan dari Serial Dasar-Dasar Islam (Tim Ilmiah Indonesian Community Care Center).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun