Mohon tunggu...
Rizan Isparizal
Rizan Isparizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa

Shdhejasnahsjsisb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Adalah Agama yang Universal

9 Desember 2022   17:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   17:02 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam adalah agama yang Universal

Tuhan Yang Maha Kuasa tidak meninggalkan suatu bangsa tanpa mengirimkan utusan darinya, yang membimbingnya ke Tuhannya, dan ke jalan yang lurus, sebagaimana Tuhan mengutus saudara mereka Hud ke Ad, dan ke Thamud saudara mereka Shalih, dan kemudian saudara laki-laki mereka Shuaib.

وَرُسُلً قَدْ قَصَصَنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ، وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ

(Dan Rasul-rasul yang telah Kami sebutkan kepadamu sebelumnya, dan Rasul-rasul yang belum Kami ceritakan kepadamu.)
Semua nabi menyerukan penyatuan Tuhan, dan hukum mereka berbeda
Karena kondisi bangsa yang berbeda di mana mereka diutus, masing-masing bangsa memiliki hukum berspesialisasi dalam tiga kondisinya, memperlakukan urusannya dan mengundangnya Moral yang terhormat, sehingga dunia siap menerima agama universal ini menyatukan mereka, dasarnya adalah monoteisme seperti semua agama sebelumnya, dan hukum yang berlakuSetiap orang memiliki urusan agama dan duniawi masing masing. Maka Allah mengutus Muhammad:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةٌ للنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا  قُلْ يَا أَيُّهَا

النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ الله إلَيْكُمْ جَميعاً .

(Dan Kami tidak mengutus kamu kecuali untuk seluruh umat manusia sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan), (Katakanlah, hai kamu Umat, aku adalah Utusan Tuhan untuk kalian semua).

Suatu negara, dimana pun dan kapanpun berada, dipastikan memerlukan suatu aturan-aturan hukum yang selain dapat berfungsi untuk mengatur, membatasi, dan melindungi hak asasi warganya, juga untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan antara anggota masyarakat yang diadakan atas kehendak dan keinsyafan tiap-tiap warga itu sendiri. Bahkan kemajuan dan kemunduran suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana hukum yang berlaku di negara tersebut ditegakkan dan ditaati oleh warganya. Di antara hukum yang berkembang di dunia adalah hukum yang didasarkan pada norma agama. Karena, agama selalu mempergaruhi dan terjalin erat dengan negara. Hukum Islam adalah salah satu norma agama dari sekian norma-norma agama yang ada di dunia.Hukum Islam bersifat universal, karena ia mendasarkan berbagai ketentuannya atas dasar maqashid al-syari’ah, yakni hifzhu al-din, al-nafs,al-aqli,al-nasi, an al-amal, yang kesemuanya itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, baik di zaman kuno maupun zaman modern. Selain itu, hukum Islam mengutamakan prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, persamaan, tanggung jawab dan lain-lain yang sangat dibutuhkan dalam sistem pemerintahan (negara) modern. Kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan, ketertiban, keadilan, dan lain-lain akan diraih oleh mereka yang mau menerapkan dan mematuhi hukum Islam, baik di dunia maupun di akhirat. Namun demikian, manusia tetap dituntut untuk berfikir dan berjihad agar hukum Islam senantiasa manzaman dan sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Islam sebagai agama penyempurna dari agama-agama samawi sebelumnya, memiliki ajaran yang lengkap. Ajarannya tidak hanya berkaitan dengan masalah-masalah fikih saja, namun mencakup seluruh aspek kehidupan umat manusia, baik urusan dunia maupun urusan akhirat. Aspek filsafat, teologi, mistik, sejarah dan peradaban, ilmu dan teknologi, bahkan politik dan pemerintahan, merupakan masalah-masalah yang menjadi kajian dan bahasan dalam agama Islam. Dengan segala cakupannya itu, maka mengenal Islam hanya dari satu aspek saja akan memberi gambaran yang pincang tentang Islam.
Islam dikatakan agama yang universal karena tidak berkaitan dengan bangsa , atau ras , atau warna kulit, melainkan itu adalah agama dari semua ciptaan.
Komprehensif karena mencakup semua aspek kehidupan manusia, termasuk keyakinan, ibadah, urusan, dan moral.
 agama islam yang universal dan komprehensif, seperti yang dicirikan oleh hal-hal berikut:
1. Agama Allah Agama Islam bersumber dari Allah, berupa wahyu langsung (al-Quran)
2. Mencakup aspek seluruh kehidupan, baik individu, masyarakat, bernegara, dll.
3. Berlaku untuk semua umat sampai akhir zaman.
4. Sesuai dengan fitrah manusia.
5. Menempatkan akal pada tempat yang sebaik-baiknya.
6. Menjaga rahmat bagi alam semesta.
7. Berorientasi kedepan tanpa melupakan masa kini.
8. Menjanjikan al-Jaza’

al-Islam ialah persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang mencakup (pengertian) ibadah kepada Allah saja dan meninggalkan ibadat kepada yang lain. Inilah ‘Islam umum’ (al-Islam al- ‘amm) yang selain dari itu Allah tidak menerima sebagai agama dari umat terdahulu maupun umat kemudian.

Sebagaimana firman Allah ta’ala Q.s Ali Imron: 85

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya,
dan dia Dia di akhirat. Termasuk orang-orang yang rugi."

Dan firman Allah surat Ali Imron ayat 18-19.
Ali Imron:18
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Ali Imron: 19
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

“Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu) tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah) yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang mereka karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Berdasarkan pandangan di atas muncul pertanyaan lalu apa gunanya menurunkan agama demi agama dengan ajaran yang sama. Selanjutnya orang mungkin akan bertanya juga mengapa Islam mengaku bahwa secara relatif Islam bersifat lebih universal dan sempurna dibanding semua agama-agama sebelumnya jika agama lain juga memiliki ajaran yang bersifat universal dan berlaku bagi manusia di segala zaman.
Pertama, Untuk menjawab pertanyaan pertama, Al-Qur’an menjelaskan bahwa berdasarkan fakta historis, semua kitab dan naskah suci yang turun sebelum Al-Quran telah mengalami perubahan-perubahan. Ajaran Kitab-kitab tersebut secara berangsur telah mengalami penyesuaian-penyesuaian atau karena dimasukkannya unsur-unsur baru secara interpolatif sehingga validitas dan otentisitasnya menjadi diragukan.

Dengan demikian menjadi kewajiban para pengikut agama-agama tersebut untuk membuktikan kesahihan Kitab-kitab mereka. Al-Qur’an sendiri menduduki posisi yang unik dan jelas di antara semua Kitab-kitab dan Naskah suci. Bahkan musuh-musuh Islam yang paling gigih yang tidak meyakini bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Tuhan, harus mengakui bahwa Al-Qur’an tidak mengalami perubahan atau pun perombakan sejak diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penting diketahui, bahwa "tanda-tanda kekuasaan-Nya" di alam semesta terkadang disebut sebagai wajah-Nya segala kebenaran atau pengetahuan-Nya, ayat-ayat-Nya yang tak-tertulis, sabda, firman, kalam atau wahyu-Nya yang sebenarnya sebagai Al-Qur'an dan kitab-kitab lainnya yang berbentuk gaib, yang tercatat dalam kitab mulia (Lauh Mahfuzh) di sisi Arsy-Nya.

Semua sebutan ini hanya berbeda fokus, sudut pandang atau konteks pemakaian masing-masing, namun merujuk kepada sesuatu hal yang sama, berupa segala sesuatu hal yang bersifat mutlak (pasti terjadi / berlaku) dan kekal (pasti konsisten / tidak berubah-ubah), pada segala zat ciptaan-Nya dan segala kejadian di alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun