Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sego Goreng Suroboyo Tersedia di GoFood

15 Mei 2025   22:44 Diperbarui: 15 Mei 2025   22:44 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sego Goreng Suroboyo (sumber: @segogorengsuroboyo)

Sejak magrib, Cak Ri duduk di teras warungnya yang sepi. Dulu, warung "Sego Goreng Suroboyo" miliknya selalu ramai pembeli. Tapi sejak pandemi dan banyak orang pindah ke makanan online, warungnya perlahan kehilangan pelanggan. Hanya suara wajan dan aroma bawang putih yang masih setia menemaninya tiap malam.

"Cak, kenapa gak coba jualan di GoFood aja?" tanya Bhumi, adiknya yang berprofesi sebagai dosen di jurusan teknologi informasi. Cak Ri hanya tersenyum, tak paham cara kerja aplikasi-aplikasian itu. Baginya, masakan harus disantap langsung, di warung, dengan obrolan dan peluh keringat.

Namun, desakan demi desakan akhirnya membuat Cak Ri luluh. Bhumi membantunya membuat akun GoFood, memotret menu, dan mengatur jadwal buka. Nama warung tetap dipertahankan: "Sego Goreng Suroboyo." Warisan kakeknya yang dulu berjualan di pinggir jalan dengan gerobak kecil.

Hari pertama berjalan sepi. Tidak ada satu pun pesanan masuk. Tapi setelah isya, suara notifikasi membuat Cak Ri terlonjak. "Pesanan masuk," kata Bhumi sambil tersenyum lebar. Tangannya gesit mengonfirmasi dan menyuruh cacaknya menyalakan kompor.

Sego goreng pedas dengan telur ceplok dan kerupuk udang dikemas rapi. Bhumi sendiri yang menyerahkannya ke driver. Dari dapur kecil yang hangat, harapan mulai tumbuh. Malam itu, lima pesanan masuk. Lalu sepuluh keesokan harinya. Warung yang tadinya sepi mulai sibuk lagi dengan cara baru.

Hari demi hari, pelanggan makin banyak. Banyak yang menuliskan ulasan: "Rasanya nendang!", "Pedasnya nampol!", "Bikin kenyang pol!". Cak Ri hanya bisa tersenyum haru. Ia tak mengira nasi goreng yang sama, resep turun-temurun dari kakeknya, bisa viral di dunia digital.

Satu malam, seseorang mengetuk pintu warung. Seorang pria paruh baya berdiri, membawa ponsel dan menunjukkan ulasan. "Cak, saya pelanggan setia di GoFood. Boleh saya makan langsung di sini?" Matanya berkaca-kaca. "Rasanya seperti nasi goreng ibu saya dulu."

Cak Ri mengangguk, matanya ikut berkaca. Ia tahu, makanan bukan sekedar rasa. Tapi kenangan, rumah, dan cinta. Lewat GoFood, nasi gorengnya bukan hanya mengisi perut, tapi juga mengisi rindu.

Di sudut warung, Cak Ri memotret cacaknya yang sedang menggoreng nasi dengan semangat. Ia unggah ke Instagram dengan caption:
"Sego Goreng Suroboyo sekarang hadir di GoFood ya. Rasanya nendang, pedesnya nampol, porsinya bikin kenyang pol!"
Dan malam itu, warung kecil di samping mall cijantung itu kembali hidup, dengan semangat baru dari masa lalu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun