Mohon tunggu...
Rizaldi RizkiSaputra
Rizaldi RizkiSaputra Mohon Tunggu... S1 Sistem Informasi UNAIR

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masa Depan Pendidikan Indonesia: Tantangan dan Harapan di Era Menteri Baru 2024

6 Desember 2024   23:33 Diperbarui: 6 Desember 2024   23:37 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim [Kanan] Sertijab dengan 3 Wajah Baru Menteri Pendidikan. (Foto: Rifkianto Nugroho)

Kolaborasi antara pemerintah, guru, orang tua, siswa, dan masyarakat luas sangat penting untuk menyukseskan reformasi ini. Kebijakan pendidikan yang baik adalah yang saling berpartisipasi, melibatkan pihak-pihak terkait, dan dapat menyesuaikan diri dengan dinamika global dan lokal. Selain itu, diharapkan para menteri baru bisa memprioritaskan pendekatan yang terbuka dan terbuka, agar masyarakat dapat memahami arah kebijakan dan berpartisipasi dalam evaluasi dan perbaikan.

Selain itu, ada ekspektasi bahwa kebijakan baru lebih responsif terhadap tuntutan zaman. Dengan pendidikan tinggi yang memprioritaskan teknologi dan riset, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi yang tidak hanya terampil secara teori tetapi juga siap bersaing di pasar kerja global. Namun diharapkan kebijakan baru bisa berpusat sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sumber daya manusia yang ada. Kebijakan sebelumnya yang sukses dapat dilanjutkan dengan memperbaiki kekurangan yang ada agar menjadi lebih baik.

Disisi lain, banyak guru yang berharap agar Menteri Pendidikan nantinya bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru. Perlunya aturan untuk melindungi guru karena semakin ke sini profesi guru semakin dipermainkan oleh wali murid atau kalangan tertentu. Kurikulum baru diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tanpa sistem yang "ribet", terlebih untuk guru-guru yang telah berusia lanjut, serta tidak membebankan guru dengan banyak aplikasi administrasi. Menteri Pendidikan juga perlu menyelesaikan akar-akar masalah yang ada dari dulu, seperti nasib guru honorer, pemerataan sarana prasarana, pemerataan kompetensi guru, dan buku bacaan yang penyusunannya berantakan.

Sumber: www.asliindonesia.net
Sumber: www.asliindonesia.net

Kesimpulan

Pergantian dan pembagian kementerian pendidikan di Indonesia di bawah pemerintahan baru ini menawarkan potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara lebih terarah. Meski begitu, tantangan berupa koordinasi, anggaran, dan kesinambungan program harus diatasi agar reformasi ini benar-benar membawa perubahan positif. Keberhasilan ini akan diukur dari seberapa cepat para pemimpin baru mampu mengimplementasikan visi besar mereka dan menghadapi tantangan di lapangan dengan solusi nyata dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Juliandi, Berry. "Dipimpin 3 akademisi, bagaimana arah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di era Prabowo?" The Conversation, 24 October 2024,  https://theconversation.com/dipimpin-3-akademisi-bagaimana-arah-kementerian-pendidikan-tinggi-sains-dan-teknologi-di-era-prabowo-242023

Zulfikar, Fahri. "Menteri Pendidikan Baru, Ini Pesan dan Harapan dari Para Guru." detikcom, 23 October 2024, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7603267/menteri-pendidikan-baru-ini-pesan-dan-harapan-dari-para-guru. Accessed 6 December 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun