Indonesia disebut juga dengan Republik Indonesia atau Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kurang lebih 34 provinsi salah satu provinsi terbaik yaitu Sulawesi selatan yang di mana selain penghasil kebutuan pangan juga memiliki pemuda berprestasi untuk membanggakan bangsa Indonesia salah satu contoh Atlet Dayung putra asal kabupaten Gowa yang meraih Juara 1 Kategori Senior Putra jarak 250 meter Lomba Dayung Dragon Boat Piala Danlantamal VI.Â
Dan Baru-baru ini Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Andika Isma  menorehkan sejumlah prestasinya dengan menjuarai Poster terbaik pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Economics Expo di Universitas Jakarta 2019 kemarin.
Serta Khwlah salah satu mahasiswi STAI Â DDI Maros program studi pendidikan agama islam yang berhasil menjadi pemenang kedua lomba musikalisasi puisi pada kegiatan Pekan olaraga, seni dan karya tulis ilmiah (POSKI II ) se-kopertais wilayah delapan di kabupaten Sidrab 2018, ini membuktikan bahwa Sulawesi selatan merupakan salah satu provinsi terbaik.
Kabupaten Maros adalah salah satu Daerah di Provinsi Sulawesi Selatan. Jauh dari sebelumnya Kabupaten Maros adalah salah satu bekas daerah kerajaan di Sulawesi Selatan.
Di daerah ini pernah berdiri Kerajaan Marusu' dengan raja pertama bergelar Karaeng Loe Ri Pakere. kalau mendengar nama kabupaten ini pasti langsung ingat Roti Maros yaitu makanan Khas Kabupaten Maros, selain destinasi pesona keindahan wisata alam seperti Taman Nasional Bantimurung, Rammang-Rammang dan taman Pra-Sejarah Leang-Leang, kabupaten Maros juga mempunyai  Organisan Kepemudaan (OKP) yang cukup banyak , ini menunjukkan kabupaten maros memiliki pemuda yang cukup produktif dan berintelektual.
Salah satu kampus tertua di kabupatena Maros yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam DDI Maros yang dulunya Pada tahun 1988 Universitas Islam DDI berubah nama menjadi Institut Agama Islam Addariyah.
Selanjutnya pada 1989 berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Darud Dakwah Wal-Irsyad (STIT DDI) Maros dan berdiri sendiri sebagai sebuah perguruan tinggi dan memisahkan diri dari Universitas Islam DDI Pinrang.
Perubahan status terakhir yang terjadi berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 284 tahun 1995 tertanggal 30 Juni 1995 perihal perubahan nama dari STIT DDI Maros menjadi Sekolah tinggi Agama Islam Darud Dakwah Wal-Irsyad Maros disingkat STAI DDI Maros.
Hingga saat ini STAI DDI Maros menjadi perguruan tinggi terkemuka di Kabupaten Maros. Alumninya yang berjumlah 2114 telah terserap ke dunia kerja di kawasan timur Indonesia. Khusus di Kabupaten Maros alumni STAI DDI Maros telah mengisi hampir semua sekolah dan madrasah yang ada dan instansi pemerintah dan swasta. Begitupun untuk sekolah dan madrasah lain di provinsi Sulawesi Selatan dan di luar provinsi.