Untuk mencapai ketenangan batin, penting memahami perbedaan fundamental antara Emosi dan Sensasi.
Emosi, yaitu reaksi psikologis yang muncul setelah kita memproses dan menilai sensasi tersebut secara mental (Sebagai suatu judgment atau penilaian).
sementara Sensasi adalah respons fisik awal tubuh terhadap stimulus eksternal- reaksi alami, spontan, dan netral yang tidak melibatkan penilaian mental.
Dalam Meditations, Marcus Aurelius:
"If you are troubled by anything external, it is not the thing itself that disturbs you, but your judgment about it."
(Jika kamu terganggu oleh sesuatu dari luar, yang mengganggumu bukanlah hal itu sendiri, tetapi penilaianmu terhadapnya.)
Kemampuan membedakan antara sensansi dan emosi
Para filsuf STOA seperti Marcus Aurelius dan Epictetus menekankan pentingnya membedakan antara dua jenis pengalaman batin: Sensasi (Aisthesis) dan Emosi (Pathos). Perbedaan ini adalah kunci untuk hidup yang terkendali.
Epictetus (50-135 M) - Filsuf Stoik Yunani
*Â Latar belakang
Epictetus (50-135 M) adalah salah satu filsuf Stoa Yunani yang paling berpengaruh. Ia memiliki latar belakang yang unik, lahir sebagai budak di Hierapolis, Frigia, sebelum kemudia menjadi figur sentral dalam Stoikisme. Meskipun ia sendiri tidak menuliskan ajarannya, pemikirannya diabadikan oleh muridnya, Arrian, dalam karya "The Discourses (Percakapan)" dan "The Enchiridion (Buku Pegangan).