Teknologi blockchain, yang merupakan dasar dari cryptocurrency seperti Bitcoin, memiliki prinsip-prinsip yang diambil dari konsep-konsep dalam fisika kuantum dan kriptografi.Â
Ahli Teknik Fisika dapat bekerja dalam pengembangan teknologi blockchain dan solusi keamanan siber untuk melindungi data keuangan yang sensitif dan transaksi online.
Beberapa penerapan teknik fisika dalam kriptografi adalah kriptografi kuantum yang menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk mengamankan komunikasi.Â
Salah satu implementasi utamanya adalah Quantum Key Distribution (QKD), yang memungkinkan dua pihak berbagi kunci enkripsi dengan tingkat keamanan absolut.Â
Teknik ini bekerja berdasarkan prinsip ketidakpastian Heisenberg, di mana setiap upaya penyadapan akan langsung terdeteksi karena mengubah keadaan sistem.
Selain itu, teknologi superkonduktor memungkinkan pengolahan data dengan konsumsi energi rendah dan kecepatan tinggi. Proses enkripsi dapat dipercepat dengan memanfaatkan properti unik material ini, terutama dalam komputasi kuantum.
Bidang keilmuan teknik fisika juga berperan dalam pengamanan perangkat keras dengan menciptakan sensor berbasis efek fotonik atau deteksi medan elektromagnetik untuk mencegah serangan fisik terhadap sistem komputer dan server.
Industri keuangan sangat bergantung pada keamanan data, terutama dalam transaksi perbankan digital, pembayaran online, dan investasi berbasis blockchain.Â
Dengan adanya teknologi berbasis keilmuan pada program studi teknik fisika, seperti kriptografi kuantum dan generasi angka acak yang lebih aman, ancaman serangan siber bisa diminimalisir.
Quantum Key Distribution (QKD) - Keamanan Komunikasi Super Aman
QKD adalah salah satu aplikasi utama kriptografi kuantum. Sistem ini memungkinkan dua pihak untuk berbagi kunci enkripsi yang tidak bisa disadap. Bagaimana cara kerjanya?