Mohon tunggu...
Riswandi
Riswandi Mohon Tunggu... Freelancer dan Trader Kripto

Penikmat kopi dan lilin hijau merah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Kita Tak Lagi Peduli pada Kesehatan Mental?

14 Juni 2025   20:35 Diperbarui: 14 Juni 2025   20:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang duduk sendiri di sudut ruangan, tampak merenung (Sumber: pixabay.com)

Kesehatan mental adalah hal pertama yang kita abaikan, dan hal terakhir yang kita sadari saat segalanya mulai runtuh.

Dunia yang Terlihat Baik-Baik Saja

Di media sosial, semua orang tampak bahagia. Ada yang berbagi pencapaian, foto liburan, kopi kekinian, atau kata-kata motivasi seperti "stay positive" dan "semua akan indah pada waktunya." Tapi jauh di balik layar, banyak dari kita yang sedang bergulat dengan kesepian, kecemasan, bahkan keputusasaan.

Saya pernah bertanya kepada seorang teman.

"Kamu kelihatan sibuk dan ceria banget di Instagram, tapi kok nggak pernah bales chat?"

Ia menjawab pelan:

"Aku sedang nggak sanggup ngobrol sama siapa-siapa. Aku cuma butuh terlihat baik-baik saja."

Kita hidup di masa ketika tampak bahagia lebih penting daripada sungguh-sungguh bahagia. Dan dalam proses itu, kita mulai berhenti peduli, bukan hanya pada kesehatan mental orang lain, tapi juga milik kita sendiri.

Budaya "Tahan Aja Dulu" yang Diam-diam Berbahaya

Di Indonesia, kita tumbuh dalam budaya yang mengagungkan ketahanan. Menangis dianggap lemah, curhat dianggap manja, dan stres sering dikaitkan dengan kurangnya iman. Inilah akar dari stigma kesehatan mental yang hingga kini sulit dicabut.

"Kamu kenapa sih? Gitu doang kok stres?"

"Kurang bersyukur aja tuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun