Pernah sekali aku terdiam
Menatap lurus helm merah
Yang terparkir apik disebelah monitor
Di atas meja kerjaku
Pernah khayalanku melambung tinggi
Tidak untuk mengerti helm ini
Tapi Memandang kembali harapanÂ
Iya, Harapan yang sejalan dengan helm ini
Kau pernah Punya Harapan
YAh, kita sama
Tapi pernahkah kau tahu,
Apa yang terjadi pada harapanmu?
Jika kau masih saja terus memandang langit
Tanpa menggenggam harapan
Pasti jawabannya sama
Harapan Hanya sebatas Harapan
Kemarin dengan segenggam Niat
Kucoba untuk melangkahkan kedua kaki ini
Berharap Harapan menjadi Kenyataan
Dan jawabannya adalah Helm Merah ini
Bukan Harapanmu yang paling penting
Bukan pula keajaiban yang mengerti segalanya
Tapi pertatutan harapan dan niatmu untuk menggapainya
Bukankah begitu ?
Batuah, 18 Maret 2018
Salam K3