baju putih, rok batik merah, senyum menyapa, ramah. rambut rapi tertata, lengkung alis mata, bedak tipis dan bibir merah. kau bukan penyambut tamu di pesta-pesta.
tubuh mungil, gerak lincah, fasih bicara, ucapkan petunjuk, lakukan peraga, semua yang sudah kau hafal di luar kepala. lenggak-lenggok di koridor, kau bukan peraga busana.
saatnya tiba, kau datang dengan sejurus tatapan tajam menusuk jiwa, meluncur teguran ramah. aku mengangguk patuh, kau marahpun aku rela, dan dengan tergesa-gesa, puisi ini harus selesai alakadarnya.
ID 6288, 19 Februari 2019, 05:29
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!