Selene, malam ini aura kecemasan begitu kuat, semoga ini bukan pertanda dan firasat, bahwa bumi telah berselingkuh dengan awan-awan jahat.
Selene, kau tentu memahami kelam, karena itu kau kuasai malam, menebarkan pesona melalui mahkota cahaya. tapi siapa sangka engkau adalah ratu cemburu dan penyimpan dendam?
Selene, kau jugalah Luna, wajah pucat penyimpan duka. kau tidurkan kekasihmu untuk selamanya, hanya karena terlalu takut akan terpisah.
Selene, di dalam indahmu tersimpan marabahaya, dan jangan kau kira akupun dapat kau perdaya.
Jakarta, 18 Februari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!