Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Takjub yang Terkatub

23 November 2018   12:15 Diperbarui: 23 November 2018   12:50 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.wallpapermania.eu

pernah kusimpan warna-warna

pada daun, bunga dan pelangi

lalu ku coba melukismu di dada

pernah pula kupinjam nada-nada

dari pantai, rimba dan ngarai

kujadikan kidung asmara

lalu kucari kata-kata

ke dasar terdalam lubuk nurani

syair-syair cinta kurangkai dengan jiwa

duhai dinda, habis sudah ini upaya

makin mencoba, makin pula sia-sia

s'bab dikau adalah mantera, karena dirimu terlampau indah.


Jakarta, 23 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun