Mohon tunggu...
Rio Wibi Sumiyarno
Rio Wibi Sumiyarno Mohon Tunggu... Saya berprofesi sebagai guru

saya memiliki hobi menulis dengan konten bertemakan pendidikan, sejarah, wisata, atau tentang pengalaman pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemerataan Pembangunan Bukti Penerapan Nilai Sila Kelima

25 Februari 2025   22:20 Diperbarui: 25 Februari 2025   22:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Dokumen pribadi

Tidak lama lagi kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Tidak heran jika saat-saat ini sering kita sebut sebagai tahun politik. Tahun politik adalah tahun dimana para calon presiden dan wakilnya akan menebar janji-janji politik dan akan memenuhi janji itu jika ia terpilih menjadi presiden di periode 2024-2029. Janji yang kerap kali diobral oleh para calon penguasai tersebut biasanya terkait dengan pemberantasan masalah korupsi, pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, hingga pemerataan pembangunan.

Bagi warga Indonesia yang tinggal jauh dari pusat seperti saya, pemerataan pembangunan adalah sebuah harapan yang besar. Seringkali warga yang tinggal jauh dari pusat seperti saya merasa cemburu karena pembangunan di pusat berkembang pesat dibandingkan pembangunan di daerah terutama di daerah pedalaman. Padahal setiap warga negara berhak untuk menikmati pemerataan pembangunan karena pemerataan pembangunan adalah sebagai bentuk penerapan sila kelima dalam pancasila yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan yang merata di setiap daerahnya memiliki sederet manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah membuka konektivitas antar wilayah, membuka pusat-pusat perekonomian baru, menekan harga barang, meningkatkan kemakmuran masyarakat, dan memperkecil rasa kecemburuan sosial antara pusat dan daerah sehingga tidak ada lagi daerah yang merasa di anak tirikan.

SETIAP WARGA NEGARA BERHAK MENIKMATI PEMERATAAN PEMBANGUNAN KARENA PEMERATAAN PEMBANGUNAN ADALAH SEBAGAI BENTUK PELAKSANAAN SILA KELIMA PANCASILA

Membuka Konektivitas Antar Wilayah

Pemerataan pembangunan, utamanya pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan rel kereta akan membuka konektivitas anatara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehingga daerah yang tadinya terisolir atau susah di akses dari dunia luar akan terbuka karena pembangunan infrastruktur tersebut. Pembangunan infrastruktur yang merata merupakan modal dasar bagi suatu negara untuk mencapai suatu peradaban yang maju dan modern.

Selama era pemerintahan Presiden Jokowi bisa dikatakan geliat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah sangat terlihat. Bahkan pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya berpusat di Jakarta dan Pulau Jawa saja tetapi juga di pulau-pulau yang lainya seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Geliatnya pembangunan selama hampir sepuluh tahun ini telah membuka banyak daerah-daerah yang semula terisolir dari dunia luar. Hal ini akan memudahkan masyarakat utamanya masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman untuk mengakses menuju ke dunia luar.

Pemerataan pembangunan yang tersebar di berbagai daerah memang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik dan mendukung mobolitas masyarakat di suatu daerah. Namun pembangunan infrastruktur selalu mendapatkan protes dari masyarakat karena terkadang dalam beberapa kasus pembangunan tersebut justru merugikan masyarakat banyak dan merusak lingkungan alam. Pemerataan pembangunan memang memiliki dampak yang baik bagi masyarakat, namun pemerataan pembangunan utamanya pembangunan di bidang insfrastruktur juga harus memperhatikan aspek lingkungan dan masukan dari masyarakat agar pemerataan pembangunan tersebut tidak merugikan masyarakat.

Membuka Pusat-Pusat Perekonomian Baru

Pembangunan insfrastruktur yang merata akan membuka pusat-pusat perekonomian yang baru. Adapun pusat-pusat perekonomian yang baru yang saya maksud adalah seperti semakin pesatnya pertumbuhan industri pariwisata dan semakin banyak muncul pusat-pusat kawasan industri yang baru. Pertumbuhan industri pariwisata yang pesat juga membawa dampak positif yang cukup besar bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pariwisata tersebut. Adapun contoh dampak positif dari semakin pesatnya pertumbuhan pariwisata seperti kerajinan buatan khas masyarakat lokal akan di beli oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dengan demikian pertumbuhan pariwisata yang semakin pesat juga mendukung industri-industri rumahan yang berskala kecil yang tentunya juga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun