Virus ini tidak hanya menyerang pelaku seks bebas saja melainkan juga dapat berpotensi menurun ke keturunan yang mereka hasilkan. Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia bahwa pada periode Januari hingga Juni 2022 ada sekitar 1.188 anak positif HIV. Karena HIV dan AIDS judapa dapat menurun ke keturunan yang mereka hasilkan maka bisa dikatakan akibat dari perbuatan seks bebas ini memiki dampak negatif yang cukup panjang.
Untuk mencegah agar perilaku seks bebas tidak semakin marak dikalangan kaum remaja setidaknya ada dua solusi yang bisa dilakukan. Dua solusi tersebut diantaranya adalah melakukan sosialisasi dampak negatif pergaulan bebas dan meningkatkan kerjasama antara sekolah, masyarakat, dan orang tua untuk memantau perilaku kaum remaja.
DUA SOLUSI YANG BISA DILAKUKAN AGAR PERGAULAN BEBAS TIDAK MARAK DILAKUKAN DIKALANGAN REMAJA YAKNI MELAKUKAN SOSIALISASI DAN KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT UNTUK MEMANTAU PERILAKU KAUM REMAJA.
Melakukan Sosialisasi Dampak Negatif Pergaulan BebasÂ
Kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan karena ini merupakan salah satu cara mengedukasi tentang bahayanya pergaulan bebas. Sosialisasi ini merupakan salah satu cara efektif yang bisa dilakukan untuk mengedukasi tentang bahaya seks bebas bagi kaum remaja. Dalam melakukan sosialisasi ini perlu rasanya untuk mengajak serta kaum pemuka agama dan ahli kesehatan. Kaum pemuka agama dan ahli kesehatan akan menjelaskan dampak pergaulan bebas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Jika kita melihat dari segi ajaran agama, jelas tindakan pergaulan bebas merupakan suatu hal yang dilarang oleh agama. Tindakan ini merupakan tindakan yang dapat menjerumuskan kaum muda kepada perbuatan zina. Zina sendiri artinya adalah melakukan tindakan layaknya pasangan suami istri tetapi di luar ikatan pernikahan. Untuk menjelaskan dari segi agama inilah perlu mengajak kaum pemuka agama karena memang merekalah yang memiliki kapasitas dalam menjelaskan tentang perilaku seks bebas dari segi ilmu agama.
Jika kita melihat dari sudut pandang ilmu sains, jelas pergaulan bebas menimbulkan suatu penyakit yang berbahaya bagi pelakunya sendiri maupun keturunanya. Untuk menjelaskan dampak negatif dari segi ilmiah inilah saya rasa perlu adanya penjelasan dari ahli kesehatan secara detail. Dengan mengetahui dampak negatif dari segi kesehatan itulah di harapkan para remaja dapat berpikir dua kali lipat sebelum mereka melakukan tindakan yang justru dapat merugikan diri mereka sendiri.
Meningkatkan Kerjasama Antara Sekolah, Masyarakat, dan Orang Tua Untuk Memantau Perilaku Kaum Remaja.
Kerjasama antara pihak sekolah, masyarakat dan orang tua perlu dilakukan untuk memantau perilaku kaum remaja. Perubahan sikap pada kaum remaja bisa dilihat dari perubahan perilaku yang ada pada dirinya. Perubahan yang mereka alami bisa disebabkan karena kondisi lingkungan mereka ataupun juga akibat dari pengaruh media sosial. Orang tua dan sekolah harus peka pada setiap perubahan perilaku yang dialami oleh kaum remaja.
Untuk mengantisipasi agar perubahan perilaku kaum remaja tidak ke arah negatif maka pihak sekolah dapat menyediakan layanan bimbingan konseling bagi siswa. Bimbingan konseling adalah salah satu bentuk pelayanan sekolah kepada siswa yang membutuhkan bimbingan tentang permasalahan yang mereka hadapi. Dengan cara ini pihak sekolah dapat berkomunikasi dengan siswa sekaligus memantau perubahan perilaku yang dialaminya.
Sedangkan untuk para orang tua, hal yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan perilaku kaum remaja agar tidak terjerumus kearah negatif adalah meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga dan anak. Bisa jadi anak membutuhan perhatian dan bimbingan dari keluarga untuk menyalurkan atau melampiaskan permasalahan yang dihadapinya. Dengan meluangkan waktu itulah maka para orang tua dapat berkomunikasi dengan anak sekaligus memantau perilakunya. Komunikasi antar anggota keluarga adalah kunci untuk membangun hubungan keluarga yang harmonis.