Di sisi pekerja pun, ada baiknya memiliki ekspektasi yang realistis. Tidak semua UMKM mampu menggaji seperti perusahaan besar. Namun, jika ada itikad baik dan saling menghargai, maka hubungan kerja bisa berjalan adil meski sederhana.
Pekerja UMKM memang bukan relawan. Mereka tidak datang hanya untuk membantu, tapi untuk bekerja dan hidup dari situ.
Oleh karena itu, sudah saatnya pelaku usaha berhenti memakai narasi "kita masih merintis" sebagai alasan untuk menggaji di bawah standar.
Gaji bukan sekadar angka, tapi representasi dari bagaimana kita menghargai manusia. Dan menghitung gaji dengan hati dan logika bukan hanya mungkin, tapi semestinya menjadi standar baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI