Mohon tunggu...
Taufik Rohmatul Insan
Taufik Rohmatul Insan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca (walau jarang) Novel, Cerpen, Puisi dan Esai Politik, Hukum, sejarah dan Kebudayaan

Setiap Detik Adalah Kisah Kehidupan. Setiap Manusia Adalah Aktornya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Tanpa Tanya

23 Mei 2021   00:27 Diperbarui: 23 Mei 2021   00:50 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada perwujudan mu angin pun menjaga, seraya ingin mengelusmu dengan sepoinya.
Hadirku berwujud dedaunan tak terjaga.
Melayang-layang di angkasa.
Kemudian tiba diberanda kuasa mu.

Kecepatan suara seperti keong melambat, di halaman agungnya kalimat.
Kata-kata bijak hilang makna, dimana kau biasa membuang muka.
Seuntai kalimat bertanda tanya semu
Aku mengetuk pintu tanyamu, setelah tanda-tanda itu berseru-seru.

Berseru dalam heran mu
Berseru pada tanyaku
Berseru dengan inginku
Berseru dalam tanya mu, siapakah aku?

Duhai kau perwujudan diam dalam ingin.
Aku hendak membuka pintu-pintu tanya dibalik tralis seru mu.
Berikanlah kunci-kunci kuasa mu.
Agar dengan begitu aku aman dari kejaran asmara,
Walau sebatas tanya, yang berupaya mencapai titiknya.

Rintik Cikande, 22 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun