Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hidup Berdampingan?, Konflik Manusia dan Gajah Makin marak Bagaimana Bisa Harmoni?

2 Oktober 2025   13:49 Diperbarui: 2 Oktober 2025   13:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konflik gajah vs manusia, serangan gajah-ina koran

Pada malam pertama kunjungan tim ke lokasi terjadinya penyerangan gajah, tim melihat langsung kawanan gajah berjumlah lebih dari sepuluh ekor berjalan menuju hutan dari arah kebun. Pagi harinya kawanan gajah itu kembali, Induk gajah betina memimpin kawanan gajah yang biasanya terdiri dari anak-anak gajah dan gajah muda.

Gajah-gajah muda yang baru puber inilah yang seringkali merepotkan induk gajah betina. Mereka sering bertindak labil, berjalan zig-zag di luar jalur, menggoda manusia ke pinggiran ladang, karena mereka sedang dalam masa mencari pasangan.

gajah muda yang labil saat birahi-lampung inews
gajah muda yang labil saat birahi-lampung inews

Masa birahi mereka ditandai dengan munculnya cairan di dekat bagian belakang telinga. Cairan itu membentuk semacam garis berwarna hitam atau coklat. Bagi yang memahami pertanda alami itu akan berusaha menjaga jarak, dengan gajah muda yang labil tersebut. Dalam masa birahi gajah muda menjadi sangat agresif, meskipun terlihat tenang sekalipun, dan cenderung bisa menjadi penyerang tidak terduga.

Gajah yang tidak sengaja berpapasan dengan manusia juga harus diwaspadai. Umumnya gajah dewasa yang berjalan sendirian. Jika kita ketakutan lalu panik berlari, atau melawan justru bisa mendapat perlawanan sengit dari kawanan gajah. Gajah pada dasarnya juga mengalami situasi yang sama dengan kita, panik!.

waspada berpapasan dengan gajah liar-republika
waspada berpapasan dengan gajah liar-republika

Gajah yang bertemu manusia biasanya akan memberi tanda dengan menegakkan telinganya untuk beberapa saat. Pada saat itu sebenarnya menjadi sinyal atau tanda dari gajah, bahwa ia sedang berusaha mendeteksi, apakah manusia di depannya akan menyerang, sehingga ia akan berusaha melihat apakah akan membalas, atau ada jalan keluar lain di depannya. Jika ia sudah menemukan "solusi" bagi dirinya, maka ia akan melenturkan daun telinganya. Jika saat itu kita mundur dengan teratur, maka gajah akan membiarkan kita pergi, tapi jika kita membuatnya panik, maka ia juga akan bereaksi dengan cepat dan ganas.

Sedangkan anak-anak gajah yang lebih kecil lebih mudah dikendalikan induk pemimpin kawanan yang biasanya gajah betina. Seperti layaknya anak-anak manusia, anak-anak gajah juga bermain saat sampai di lokasi kebun tebu milik warga, mengunyah batang-batang tebu. Tim investigasi di lapangan bahkan menyaksikan anak-anak gajah memainkan ban-ban bekas traktor yang teronggok di kebun.

Kawanan  itu juga menggosok badannya ke batang pohon atau gubuk milik penduduk yang berada di area kebun, sehingga menimbulkan kerusakan. Kawanan gajah juga tertarik dengan bau garam yang biasanya ada di gubuk, penciumannya yang tajam seringkali membuat mereka membongkar gubuk-gubuk itu untuk menemukan bubuk garam

gajah liar masuk kampung-tribunews
gajah liar masuk kampung-tribunews

Gajah adalah binatang yang "disiplin" pada jalur pakan alami yang menjadi sumber makanannya. Sepanjang waktu, ia akan berjalan sepanjang rute tradisional mereka. Memakan secara rutin sambil terus bergerak pada rute yang sama tidak pernah berubah sepanjang hidupnya. Bagian yang di makan saat ini, saat ditinggalkan akan tumbuh seperti sediakala. Dan ketika kunjungan berikutnya tanaman itu sudah tumbuh subur untuk makanan tahap berikutnya. Begitu seterusnya.

Ketika jalurnya diambil alih manusia sebagai kebun atau ladang, karena jalur itu merupakan jalur makanan alaminya, maka secara alami juga gajah tidak mau memilih jalan memutar. Tapi menerabas apapun rintangannya sepanjang itu merupakan jalur makanan alaminya.

kerusakan oleh kawanan gajah-nanggroe media
kerusakan oleh kawanan gajah-nanggroe media

Perilaku yang dianggap oleh manusia sebagai "merusak" ladang atau kebun inilah yang kemudian menjadi pangkal atau biang konfrontasi, konflik antara manusia dan gajah. Gajah di racun, di usir dengan kekerasan atau dijebak. Kematian seekor gajah juga menimbulkan dendam bagi kawanan lainnya.

Pada saat kunjungan, tim bisa melihat pergerakan kawanan gajah melalui drone. Tapi penduduk yang tinggal di kawasan tersebut sudah terbiasa melakukan patroli sepanjang waktu, terutama di malam hari dengan membawa petasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun