Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titik Asap

7 April 2021   18:01 Diperbarui: 8 April 2021   06:06 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asap. Sumber gambar : Pixabay.

Asap menggantang merata kelabu.

Menggelayut di awan nuansa biru.

Bagaikan malam menjelang larut.

Bahkan cenderung gulita dalam kegelapan utuh.

*****

Titik merupakan sebuah awal ukuran.

Tanda-tanda menyatakan bahaya.

Bila masih kurang dalam keadaan aman.

Bila sudah melebihi terjerumus bahaya.

*****

Asap asalnya dari aneka macam.

Terbakar lama melewati titiknya.

Lagu berdendang bisa lanjut amarah.

Dendam terburai kemana-mana.

*****

Rangkaian kata dilempar sebagai balasan.

Coretan gambar tak mau ketinggalan.

Sangat vulgar dan sangat menyeramkan.

Harus diterima walaupun ada nestapa dalam duka.

*****

Luka bakar merah merona perih tiada tara.

Lebih baik kabur segera menghindar.

Sudah lama pula tiada berkawan.

Tak apalah berpisah lagi selamanya

*****

Titik jenuh terpaksa sudah membuncah.

Angin tak akan sanggup meniup damba.

Bara dendam berkobar-kobar mengangkasa.

Pun sekali merupakan sesama marga.

Bumi Matkita, 

Bandung, 07/04/2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun