Wanita berakar di surga.
Dibawah telapak kaki seorang bunda.
Tanaman hias berakar di bumi.
Di haribaan Ibu Pertiwi.
*****
Wanita tumbuh.
Jiwa dan hati penuh imajinasi.
Tanaman hias tumbuh.
Daun dan bunga penuh aroma kaya warna-warni.
*****
Wanita menjadi cukup umur.
Bagaikan dataran siap dicangkul.
Tanaman hias dewasa.
Menjadi hiburan dan teman para wanita.
*****
Wanita pada masa pandemi covid-19.
Selalu taat dengan protokol kesehatan.
Tanaman hias masa pandemi covid-19.
Yang dedaunan banyak peminat.
*****
Wanita bersedih.
Tanaman hias menghibur
Tanaman hias bersedih.
Wanita merawat menjadi subur.
*****
Wanita menangis.
Ada bagian kehidupan tersakiti.
Tanaman hias menangis.
Mangapa harga mahal jadi ajang pilih kasih?
*****
Mengapa surga hanya di telapak kaki ibu?
Karena wanita sering dikoyak ketidakpastian.
Mengapa tanaman hias diserbu?
Karena menjanjikan seratus ribu per daun.
*****
Wanita menggerutu dalam hati.
Menjerit dalam dada.
Tanaman sebenarnya enggan jadi komoditi.
Tubuh dipenggal untuk barang dagang.
*****
Aku ingin bersama tanaman hias.
Yang banyak tertanam di surga.
Aku ingin bersama wanita.
Yang memelihara tanaman dari surga.
*****
Wahai wanita, apa sajakah tanaman surga?
Pisang, Bidara, Anggur, Zaitun dan Tin.Â
Wahai tanaman penghias surga, Â yang manakah mau beranak pinak di bumi?
Kami berlima, peliharalah, Â jangan dicuri, dan jangan lakukan jual beli.
*****
Bumi Matkita,
Bandung, 14/01/2021.