Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cokelat dan Arloji

9 Juli 2020   06:01 Diperbarui: 12 Juli 2020   05:16 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[Assalamualaikum, cantik]

[Walaikumsalam. Dah salat, Nay?]

Aku hanya memasang senyum, lalu menggeleng.

[Salat dulu, deh. Aku mau lanjut baca Al Kahfi. Nanti sambung lagi. Assalamualaikum]

Tut!

Sambungan telepon terputus sepihak. Sialan, gerutuku. Aku bangun dari duduk dan keluar kamar. Lampu di ruang tamu temaram. Bibi sudah menyalakan lampu teras dan lampu luar.

Sebelum ke dapur, langkahku berhenti di depan kamar belakang. Kamar yang biasa ditempati Mang Ding dan Bi Min. Samar-samar kudengar Bibi sedang mengaji. Aku mematung. Lama aku tegak di depan pintu. Aku melangkah pelan lebih dekat ke pintu. Saat tanganku terulur hendak menguak daun pintu, seseorang lebih dulu mengejutkanku.

"Non?"

Aku terperanjat. Tiba-tiba Mang Ding sudah berada di belakangku. Bukankah dia pamit pulang ke rumahnya menjemput ayam jago kesayangannya?

"Mang?! Ta-tapi---"          

Seolah tahu kebingunganku, ia lalu berkata, "Mau ambil kunci, Non."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun