Mohon tunggu...
Rini Lestari Rajagukguk
Rini Lestari Rajagukguk Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STT HKBP Pematang Siantar..

Menulis Apa adanya. Senang memperhatikan keadaan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Siang Itu

19 April 2021   20:01 Diperbarui: 19 April 2021   20:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


                                         
                                           

Di siang itu,
Terdengar teriakan,
Tertekan, tak terhitung banyaknya tetesan air mata pilu,
Menyesak di dada tak tertahankan,

Di siang itu,
Banyak orang yang datang melihat satu tubuh yang tak lagi berdaya,
Yang tak lagi merasa kesakitan, ia bahkan tak dapat memberi respon pada mereka yang memanggil-manggilnya,
Ia hanya dapat tersenyum, tak dapat  lagi berbicara,
Banyak yang lagi-lagi menangis,
Tak henti-hentinya,
Ia hanya dapat diam dan tesenyum,
Sebab perjuangannya di dunia sudah mencapai titik terakhir,
Tugasnya sudah kunjung diselesaikan,
Ia dipanggil oleh Bapa yang kuasa,
Yang berkuasa menghentikan,
Kita hanya bisa menerima kenyataan,

Kenyataan itu sungguh pahit seperti empedu,
Tapi, sang pemilik kenyataan punya rencana indah di balik semuanya itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun