Mohon tunggu...
Rini Febriani
Rini Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa di STIKes Respati. Hobi menulis membuat saya mampu menyampaikan gagasan dan ide-ide segar dalam bentuk konten yang inspiratif. Dengan semangat belajar dan kepedulian sosial, saya berkomitmen untuk terus berkarya serta menjadi bagian dari generasi muda yang membawa perubahan positif di lingkungan kampus maupun masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AI GPT dalam Dunia Mahasiswa : Membantu atau menjerumuskan?

19 September 2025   13:09 Diperbarui: 19 September 2025   13:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin pesat, dan salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah GPT (Generative Pre-trained Transformer). Bagi mahasiswa, kehadiran AI seperti ini ibarat "teman baru" yang bisa diajak berdiskusi, dimintai ide, bahkan membantu menyelesaikan tugas kuliah. Namun, di balik manfaatnya, ada juga tantangan yang tidak bisa diabaikan. 

Manfaat AI GPT bagi Mahasiswa

  1. Sumber Ide Cepat
    Ketika bingung mencari topik makalah atau esai, AI bisa memberikan referensi ide yang relevan. Mahasiswa tidak lagi kehilangan waktu hanya untuk menentukan judul.

  2. Membantu Penjelasan Materi
    Kadang, penjelasan dosen sulit dipahami. AI GPT dapat memberikan penjelasan ulang dengan bahasa yang lebih sederhana, bahkan dilengkapi contoh sehari-hari.

  3. Efisiensi Waktu
    Mahasiswa yang sibuk dengan organisasi, kerja paruh waktu, atau penelitian bisa terbantu dengan ringkasan materi, outline, atau draft awal dari AI.

Tantangan dan Risiko

  1. Ketergantungan Berlebihan
    Jika mahasiswa terlalu mengandalkan AI, kemampuan berpikir kritis dan menulis bisa menurun. AI seharusnya jadi alat bantu, bukan pengganti.

  2. Keaslian dan Etika Akademik
    Banyak kampus menekankan orisinalitas karya tulis. Jika tugas 100% hasil AI tanpa pemahaman pribadi, bisa dianggap plagiarisme atau melanggar etika akademik.

  3. Informasi yang Tidak Selalu Akurat
    AI menghasilkan jawaban berdasarkan data yang dipelajarinya, tapi tidak selalu benar atau terbaru. Mahasiswa tetap perlu memverifikasi dari sumber terpercaya.

Jalan Tengah: AI sebagai Mitra Belajar

Menggunakan AI GPT dalam kuliah bukanlah hal yang salah, selama ditempatkan pada posisi yang tepat. Mahasiswa bisa memanfaatkannya untuk brainstorming, memperluas wawasan, atau merapikan tulisan. Namun, hasil akhir tetap harus berasal dari pemikiran sendiri.

AI GPT hadir sebagai bukti bahwa dunia pendidikan terus bergerak maju. Mahasiswa yang bijak akan menjadikannya mitra, bukan penopang utama. Pada akhirnya, nilai sebuah tugas bukan hanya pada seberapa cepat selesai, tetapi juga pada proses belajar yang membentuk karakter dan kemampuan berpikir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun