Mohon tunggu...
rindu aksara
rindu aksara Mohon Tunggu... Lainnya - Wordsmith

I am somewhat ink on paper

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Wedang Lombok Uyut Wondo

12 November 2022   16:00 Diperbarui: 12 November 2022   15:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga buah cabai merah dipotong memanjang, sebuah cabai rawit merah berukuran besar dibelah dua, sesiung besar bawang merah dikupas kulit keringnya dan digeprek dengan muntu batu hingga keluar minyaknya, segumpal asam jawa,  sekeping bunga lawang, sebatang kayu manis sepanjang dua ruas jari, sebutir kapulaga dan sebongkah gula merah. Semuanya dimasukkan dalam gelas blirik, lantas diseduh air mendidih. Wedang Lombok Uyut Wondo minuman itu dinamainya.

Sebenarnya, resep minuman jawa ini tidak otentik-otentik amat. Karena tidak ada pakemnya, bahan apa saja yang boleh atau tidak boleh digunakan. Apalagi takarannya, tentu saja tidak ada gramasinya. “Met gevoel’, kata Uyut Wondo yang pandai berbahasa Belanda itu sambil tertawa.

Resep ini justru hebat karena sederhana, bahannya bisa apa saja yang tersedia, luwes menyesuaikan dengan isi dapur. Justru karena fleksibel, wedang ini mudah dibikin personal. Berbeda dari satu dapur ke dapur lainnya, dari satu tangan ke tangan lainnya. Dari satu selera ke selera lainnya. Menjelma menjadi kenangan unik tiada duanya.

Ya, segala bisa. Tapi tentu tidak asal saja, janganlah semua rupa bumbu masak dimasukkan dalam cangkir. Ada koridor rasa yang harus tetap dijaga. Keseimbangan antara kesederhanaan bahan dan rasa yang dihasilkan itulah yang menjadi ukuran kelezatan dan khasiat wedang lombok ini. Dan Uyut Wondo berhasil memasukkan kepribadian dalam wedang buatannya.

Aku seakan mendengar Uyut Wondo berkata, “Cabe merah, rawit dan asam jawa banyak mengandung vitamin C yang berguna untuk menaikkan imunitas tubuh. Minyak esensial dalam bawang merah ampuh membunuh virus. Bunga Lawang, kayu manis dan kapulaga bersifat hangat, mencegahmu merasa kedinginan. Gula jawa untuk energi.

“Air seduhan cabe yang bertemu minyak esensial bawang merah sebenarnya rasanya tidak enak. Kita mengenal rasa itu untuk makanan, tapi tidak familier untuk dijadikan minuman. Asam jawa mampu melembutkan rasa tak enak itu, tapi tak semua orang senang minuman bercita rasa asam. Perlu yang manis untuk penawar. Gula jawa lebih baik dari gula tebu, indeks glikemiknya lebih rendah. Sementara bahan-bahan yang lainnya, jika terkena panas akan menguarkan minyak esensial yang mampu melonggarkan pernapasan yang bumpet.”

Pikiran perempuan lansia lulusan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini tidak menjadi tumpul barang sedikitpun. Meskipun Uyut Wondo tidak pernah menggunakan kepandaiannya secara professional, ia tidak pernah ngantor, tapi ia menularkan hasratnya akan ilmu pengetahuan kepada anak-anaknya. Menginspirasi mereka untuk menggeluti dunia akademik perguruan tinggi. 

“Bahan-bahan itu semua kan sudah ada dalam jamu sirup saset, Bu. Sama saja. Cuma lebih praktis,” bantah Pandan.

“Ada yang tidak bisa digantikan oleh jamu saset, Pandan. Yaitu kenangan dan kasih sayang,” kataku sambil tersenyum.

“Setiap kali Ibu mulai menggigil kedinginan, Ibu mencari kenangan akan Uyut Wondo-mu. Sesungguhnya yang Ibu dapatkan dari secangkir wedang ini adalah kehangatan rasa yang datang dari ingatan akan curahan kasih sayang, bukan dari suhu air panas ini. Ingatan tentang sosok nenek penuh perhatian itu terkumpul dalam secangkir wedang ini, ingatan yang menimbulkan kenyamanan. Ingatan itu tak tergantikan. Dan Ibu membawa ingatan itu hingga ke Jerman, menghidupkannya dengan mengiris-iris cabai, mengupas bawang, menyeduh air panas. Kau tak bisa menggantikan kenangan dengan kepraktisan, sayang.”

“Sie sind ein einsamer Romantiker, das tut niemand mehr, wissen Sie?” gerutu Pandan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun