Mohon tunggu...
Rinaldi Syahputra Rambe
Rinaldi Syahputra Rambe Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Anak desa, suka membaca, menulis dan berkebun. Penulis buku "Etnis Angkola Mandailing : Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Realitas Masa Kini". Penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan untuk Semua: Bagaimana Kurikulum Merdeka Membantu Mengurangi Ketimpangan Kualitas Pendidikan di Wilayah 3T

26 Maret 2023   22:14 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:29 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa belajar dikelas | Foto: kemdikbud.go.id

Siswa belajar dikelas | Foto: kemdikbud.go.id
Siswa belajar dikelas | Foto: kemdikbud.go.id

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dirancang untuk memperkuat pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah. Hal ini penting karena siswa di wilayah 3T seringkali menghadapi masalah yang berbeda dengan siswa di daerah lain. 

Pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa untuk lebih memahami konten pelajaran dan menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata. Ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena pembelajaran yang diterima dapat bermanfaat secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka dapat menjadi solusi inovatif dan efektif dalam mengatasi ketimpangan pendidikan di wilayah 3T. Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik di daerah 3T dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa, serta mendapatkan dukungan pendidikan dari internet dan teknologi modern. Hal ini memungkinkan siswa untuk mempelajari materi yang sama dengan siswa di daerah perkotaan atau lebih maju. Sehingga memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi siswa.

Salah satu menu di Platform Merdeka Mengajar | Foto: Kemendikbudristek 
Salah satu menu di Platform Merdeka Mengajar | Foto: Kemendikbudristek 

Tidak hanya itu, Kurikulum Merdeka juga mendorong penggunaan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. Peserta didik dapat belajar dari satu sama lain dan saling membantu dalam mencapai tujuan belajar siswa. Ekosistem ini akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan berpengaruh positif terhadap motivasi belajar peserta didik.

Dalam menjalankan Kurikulum Merdeka, pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa pendidikan merata dan terjangkau bagi semua warga negara. Dukungan ini tidak hanya membantu mempercepat akses pendidikan di wilayah 3T, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal.

Kesimpulannya, Kurikulum Merdeka adalah upaya yang positif dan inovatif dalam meningkatkan kesetaraan dan mengurangi ketimpangan pendidikan di wilayah 3T. Dengan memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam belajar, serta memanfaatkan teknologi modern dan metode pembelajaran yang lebih interaktif. 

Kurikulum Merdeka dapat membantu peserta didik di daerah 3T untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang setara dengan peserta didik di daerah lainnya. Dukungan dari berbagai pihak juga penting untuk memastikan keberhasilan program ini, termasuk dukungan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat lokal.

Sebagai catatan, masih banyak tantangan yang perlu diatasi dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di daerah 3T, seperti keterbatasan akses internet dan infrastruktur pendidikan yang kurang memadai. Oleh karena itu, perlu adanya peran serta dari semua pihak untuk memastikan bahwa pendidikan merata dan terjangkau bagi semua warga negara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun