Mohon tunggu...
Rinaldi Sutan Sati
Rinaldi Sutan Sati Mohon Tunggu... Owner Kedai Kapitol

Pemerhati dan Pegiat Sosial, Hukum, Politik, Budaya dan Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menteri Purbaya Bagai Limp Bizkit; Take a Look Around

11 September 2025   11:29 Diperbarui: 11 September 2025   11:34 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 10 September 2025 kemarin, merupakan panggung pertama Menteri Keuangan Republik Indonesia di gedung Parlemen. Panggung itu bernama Rapat Kerja Menteri Keuangan Terkait Pengantar RKA Tahun 2026. Pada awalnya, Purbaya seorang Menteri dengan disertasinya tahun 2000 bertajuk Effect Of Exchange Hate On Foreign Direct Investment pada Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat itu memulai aksi panggungnya di hadapan Komisi XI DPR RI dengan membaca teks, dimuali dari menit 3:45 saat dia membaca salam hingga diakhiri salam kembali di menit 57:06. Setelahnya, Komisi XI mengisi panggung dengan instrumen yang bagi saya sangat kurang harmonis. Tapi, ya mungkin begitulah fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh politisi kita. Cenderung beda selera. 

Purbaya Bagai Melantunkan Lagu Take A Look Around 

Syahdan, setelah anggota Komisi XI DPR RI meminta Purbaya untuk menyampaikan pandangannya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan layaknya Purbaya, layaknya Limp Bizkit memainkan lagu Take Look a Round yang dimulai dengan suara gitar yang berat terdistorsi menyiptakan nuansa agresif, diikuti dengan alunan yang melodik. Alurnya dibangun seperti mengikuti suara khas vokalis Fred Durst. 

Saat pertemuan sudah berjalan selama 2 jam, di menit  56:07 dan mengalirlah lagu itu. "Jadi tadi saya tidak mau jadi koboy, tapi sekarang dipaksa lagi jadi koboy sepertinya," selanjutnya yang membuat saya shcok, dia mengatakan dengan lugas kalimat,  "Jadi saya juga tadi berpikir, kok saya baca pidato aja ni. saya baca, dia baca, dia baca. ini kok seperti lomba membaca pidato saja ini," ujarnya. Lalu selanjutnya lelaki kelahiran 7 Juli 1964 (umur 61) Bogor, Jawa Barat itupun mengalunkan irama merdu keoptimisan. Saya seakan melihat band Limp Bizkit melantunkan Take a Look Around. 

All the tension in the world today
All the little girls fillin' up the world today
With the good comes the bad, the bad comes the good
But I'ma live my life like I should (Like I should)

Penjelasan awal Purbaya, layaknya video klip lagu yang menjadi single pertama di album ketiga Limp Bizkit, Chocolate Starfish and the Hot Dog Flavored Water, dan juga merupakan soundtrack film Mission: Impossible 2 pada tahun 2000. Prolognya, sekelompok anak muda yang menerima telpon umum di depan sebuah bangunan cafe. "Mr. Durst," "Yeah", "We need your help. Pulling into the diner about now should be four top-secret agents. One of them is carrying a briefcase. Your mission is to obtain the disc from the briefcase."

Menteri Purbaya pun memulai sejarahnya sebagai ekonom di Indonesia. Dia menceritakan pengalamannya ikut meramu kebijakan perekonomian Indonesia sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan hingga akhirnya dipilih oleh Presiden Prabowo menggantikan The Iron Lady Doktor Sri Mulyani. "Saya mesti meyakinkan bapak-bapak, kan," ucapnya santai. 

Menurutnya, pada buku Moneter, ada pemenang Nobel yang bilang bahwa dia mempelajari krisis tahun 1930 di Amerika. Mereka debat, bunga NOL pun mengapa masih krisis? Rupanya pada saat itu, walaupun suku bunga rendah, tapi uang/vitamin perekonomiannya itu negatif. Itu yang menurutnya melanda si teori utama kebijakan moneter. Menurut Purbaya, jika ingin melihat kebijakan moneter ketat atau longgar, jangan melihat hanya dari suku bunga, lihat lagi dari base money.

Do we always gotta cry? (Always gotta cry)
Do we always gotta live inside a lie? (Live inside a lie)

Menteri Purbaya blak-blakan apa yang telah dilakukannya pada Pemerintahan terdahulu, agar ekonomi Indonesia bisa selamat dari krisis. Tapi, sebelum dia memulai lagunya yang mungkin akan memekakkan telinga banyak orang, dia sudah meminta maaf, jika nantinya akan banyak orang tersinggung terhadap penjelasannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun