memiliki kecenderungan terlalu khawatir apabila hal-hal kecil tentang pribadinya diketahui oleh orang lain.
5. Mudah stres atau burn out
Semakin banyak pekerjaan, maka semakin berat beban yang dipikul. Tanpa pendelegasian tugas yang baik, tentu saja seseorang akan lebih mudah mengalami stres atau burn out.  Terkadang stres dalam pekerjaan dianggap biasa, namun stres berlebih pada orang dengan hyper-independence sangat berbahaya karena  akan bertahan dalam jangka waktu lama. Hal ini tentu saja dapat menurunkan konsentrasi dan produktivitas kerja. Bahkan, apabila berada di lokasi pekerjaan yang berisiko tinggi dapat menyebabkan kecelakaan kerja akibat faktor kelalaian (human).
6. Tidak meyukai kondisi "kekurangan"
Tidak semua hal yang kita rencanakan dapat berjalan mulus. Banyak hambatan dan bahkan kondisi "kekurangan" dalam sebuah pekerjaan. Orang dengan  hyper-independence dapat dengan mudah mengalami stres dan serangan panik.Â
Namun, dalam kondisi demikian sekalipun mereka akan tetap bertahan untuk tidak meminta pertolongan kepada orang di sekitarnya. Â Perasaan bahwa semua akan tetap berjalan dalam kendalinya adalah pemikiran yang ada dalam diri mereka. Pada akhirnya, apabila kondisi "kekurangan" tidak dapat diatasi mereka akan menyalahkan dir sendiri, merasa sangat gagal dan putus asa hingga muncul pemikiran untuk mengakhiri hidup.
Tidak ada salahnya sesekali meminta pertolongan, jika memang kita tidak sanggup menyelesaikan suatu pekerjaan. Kita adalah manusia yang diciptakan untuk hidup berdampingan dan menolong satu sama lain. Dalam dunia kerja, tidak ada keberhasilan yang dapat mengalahkan hasil pekerjaan dari sebuah tim yang kolabiratif. Bahkan menurut Wayne Baker dalam bukunya "All You Have To Do Is Ask", kunci sebuah kesuksesan adalah ketika kita mampu mengatasi semua hambatan, serta menemukan cara dan waktu yang tepat dalam meminta pertolongan.
