Mohon tunggu...
Rina Darma
Rina Darma Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Happy Gardening || Happy Reading || Happy Writing || Happy Knitting^^

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Strategi Mendorong Minat Generasi Muda Menjadi Petani Milenial

10 November 2021   05:04 Diperbarui: 14 November 2021   10:26 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertanian tradisional (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saat panen padi atau jagung misalnya, kini sudah dibantu dengan mesin "krotok" atau perontok, gabah tak lagi dipukul-pukul dengan pelepah daun kelapa. 

Namun, tenaga manusia masih sangat diandalkan di situ. Dari memasukkan padi ke mesin, hingga mengangkut gabah ke tempat tempat penampungan.

Era milenial identik dengan digital atau era teknologi. Sehingga gambaran saya, petani milenial 4.0 itu melek teknlogi dan cerdas secara pengetahuan syukur lulusan pertanian. 

Namun, apakah kebanyakan sarjana pertanian lulus mau menjadi petani milenial? Saya tidak tahu karena saya bukan sarjana pertanian. 

Pertanian tradisional (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pertanian tradisional (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Menurut saya ada beberapa langkah agar semakin banyak yang mau berprofesi sebagai petani milenial di negara agraris ini.

Mengubah mindset

Dalam hal apapun, yang pertama kali dilakukan agar bisa sukses adalah mengubah mindset atau pola pikir. 

Kita harus tahu bagaimana cara memandang para generasi milenial ini terhadap lahan pertanian tempat para petani milenial bakal mengabdikan diri. 

Jika mereka memandang sawah, ladang, atau tegalan itu kotor dan menjijikkan apalagi saat masa mengolah tanah yang penuh lumpur berarti harus ada diubah.

Bagi anak-anak desa seperti saya hal itu biasa bahkan menyenangkan bagaimana dengan anak yang dibesarkan di kota? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun