Mohon tunggu...
Riki Runanda
Riki Runanda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosial Media Monitoring and Evaluation

14 Juli 2018   20:32 Diperbarui: 14 Juli 2018   21:05 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anda angkatan 90 ? kapan anda mulai menggunakan sosial media ? jenis sosial media apa yang anda gunakan pertama kali ? yaps, mungkin disini rata-rata jawabannya adalah facebook. Jenis sosial media ini mungkin sudah mulai luntur di kalangan anak 90an karena sudah adanya media sosial lainnya seperti instagram. Tapi apakah anda ingat dengan postingan anda pada jika saat SMP/SMA anda telah menggunakan facebook ? kalau anda lupa coba deh scrool kembali dan lihat. 

Disana anda tentu akan melihat betapa alay nya kita pada saaat itu begitu juga saya, hal ini tidak dapat dipungkiri karena pada saat itu kita belum mengetahui tentang sosial media monitoring dan evaluasi tentang bagaimana cara menggunakan sosial media dengan baik dan benar. 

Selain itu sosial media memang sangat banyak digunakan oleh semua kalangan bahkan orang tua dan pemerintah pun tidak ikut ketinggalan terutama para remaja, hampir semua remaja saat ini sudah mempunyai akun sosial media masing-masing dengan dalih supaya terlihat keren dan tidak ketinggalan zaman. Lalu adakah dampak yang ditimbulkan dari maraknya penggunaan sosmed ? bisa kita lihat saat ini berbagai macam efek yang ditimbulkan dari penggunaan sosmed mulai dari yang positif hingga yang negatif. 

Namun bila kita lihat saat ini penggunaan sosial media berbasis publik yang artinya semua orang dapat melihat seperti instagram dan facebook dapat membuat seseorang terkenal dengan cepat karena memiliki banyak followers yang akhirnya viral lalu di undang ke stasiun televisi. sebagai contoh yang baru-baru ini terjadi adalah salah satu pengguna sosial media instagram yang viral karena beberapa videonya yang terkesan lucu dan menghibur bahkan sempat di undang di salah satu acara televisi untuk wawancara adalah sebagai berikut,

Bahkan setiap kata viral muncul semua berawal dari sosial media , banyaknya yang membicarakan suatu postingan baik video maupun gambar membuat suatu hal menjadi viral. Lalu setelah video di atas viral banyak orang yang mengatakan kalimat " PLEASE DON'T MAKE STUPID PEOPLE FAMOUS ". Dari kejadian di atas dapat dilihat bahwa betapa lemahnya pemahaman netizen dalam menggunakan sosial media, mengapa sesuatu bisa viral di sosmed ? sesuatu bisa viral karena banyaknya reuploader dan jumlah viewsnya. Jika sesuatu viral siapa yang memviralkannya ? jawaban nya adalah anda sendiri sebagai pengguna. 

Satu lagi kasus yang menjadi viral akhir-akhir ini dalah penggunaan aplikasi tik-tok dimana pengguna nya dalah kebanyakan dari kalangan remaja dan tidak dibatasi berapa umur si pengguna nya. lalu hal ini pun juga di viralkan melalui sosial media dan berakhir dengan cyber bullying. Salah satu korbannya adalah Bowo tik-tok. 

Dia menjadi pembicaraan akhir-akhir ini dengan kasusnya yang cukup viral dan bahkan pemerintah samapi bertindak dengan melakukan pemblokiran aplikasi tersebut. Hal ini tentunya tidak terlepas dari si pengguna, lalu bagaimana jika aplikasi lain yang sudah ada nanti mendapat kejadian serupa contohnya aplikasi yang dapat digunakan sebagai mata pencaharian seperti Youtube, apakah kita sebagai warganet kalah hanya dengan sebuah aplikasi ??? dari poin di atas dapat dipetik kesimpulan bahwa perlunya pemahaman dan pengawasan dalam menggunakan sosial media itu penting di lakukan, kita sebagai orang yang sudah mengerti betapa bahayanya penayalahgunaan media dapat memberikan arahan mulai dari lingkungan terkecil sebagai contoh keluarga dan kerabat dekat. Mau bagaimana lagi negara kita kedepannya jika generasi muda saja masih belum bijak menggunakan sosial media. 

sumber video : channel youtube C tv

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun