Mohon tunggu...
Rika Rosilawati
Rika Rosilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Mahasiswa Universitas Majalengka

Melangkah yang pasti tanpa lelah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Konsep dan Karakteristik Kurikulum Negara Indonesia dan Negara China

18 Februari 2021   12:50 Diperbarui: 18 Februari 2021   15:43 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

- Kurikulum Tahun 2006

            Kurikulum 2006 sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan kelanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi. Sebagaimana dijelaskan oleh BSNP (2006: 5) bahwa KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Dalam KTSP ini, setiap satuan pendidikan berhak dan diiberi otonom seluas-luasnya untuk mengembangkan kurikulumnya. Sekolah memiliki wewenang luas untuk mengembangkan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing sekolah.

            Sehingga terdapat Karakteristik dari kurikulum di Indonesia ini sebagaimana dikatakan Mulyasa (2008: 43), dari masing-masing memiliki karakteristik tertentu diantaranya: (1) sistem belajar dengan modul atau panduan yang secara rinci dapat dipelajari siswa secara mandiri, (2) menggunakan keseluruhan sumber belajar baik yang direncanakan (learning resources by design) maupun yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), (3) pengalaman lapangan yang melibatkan lingkungan sekolah dan masyarakat, (4) strategi individual personal dengan memandang bahwa setiap individu adalah unik dan berbeda-beda sehingga perlu penanganan yang berbeda pula, (5) kemudahan belajar yang dilakukan dengan kombinasi antara pembelajaran personal individual, pengalaman lapangan dan pembelajaran team, dan (6) belajar tuntas (mastery learning) sehingga tidak ada siswa yang tidak menguasai kompetensi yang ditetapkan

            Maka dari itu, Kurikulum ini sebagaimana dikatakan Mulyasa (2006: 20) mempunyai kekhasan tersendiri, yaitu: (1) KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik dari satuan pendidikan tersebut, (2) Kurikulum dikembangkan oleh Satuan Pendidikan bersama dengan Komite Sekolah berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan kompetensi lulusan di bawah supervisi pendidikan kota/kabupaten atau departemen agama, (3) Mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.

2. Konsep dan Karakteristik Kurikulum di China

            Kurikulum di Negara China tersebut, dalam pendidikan harus menjalankan tujuan pembangunan sosialis dan pembangunan sosialis harus tergantung pada pendidikan. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara pendidikan dengan pembangunanekonomi, serta menegaskan bahwa pembnagunan ekonomi yang tergantung pada kemajuan IPTEK serta peningkatan kualitas angkatan kerja. Sehingga china memiliki keunikan tersendiri dalam hal pendidikan. Terdapat tiga hal penting yang mendasar, yang harus ditanamkan dan diterapkan China sehingga mencapai kemajuan seperti sekarang, yaitu kepercayaan diri, peta jalan ke depan dan pendidikan. Maka dari itu, Karakteristik Kurikulum di China untuk meningkatkan kemajuan bangsa adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan terutama di bidang kurikulum.

            Dalam manajemen kurikulum di China terbagi dalam lima tingkat yaitu, Kementrian Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kota, Dinas Pendidikan Kecamatan, dan sekolah. Menurut jurnal Reformasi kurikulum di China landasan kurikulum sesuai tujuan prinsip-prinsip dengan penekanan pada budaya, humanism, persatuan, dan keanekaragaman.

            Pendidikan di China pun siswa dituntut untuk menguasai seluruh materi yang diberikan guru dnegan cara menghafal dan mengerjakan tugas-tugas yang sangat banyak sehingga menyita waktu istirahat di rumah. Kemampuan siswa China dalam penguasaan teori suda teruji dalam berbagai kejuaraan sains internasional, akan tetapi muncul masalah lain seperti rendahnya keterampilan praktis, kekakuan dalam menyelesaikan masalah dan melemahnya pertimbangan moral.

China memiliki struktur dan durasi pendidikan yang hampir sama dengan di Indonesia. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  dengan durasi tiga tahun, Sekolah Dasar (SD) 6 tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 tahun, Pendidikan Akademi (D-3) 2-3 tahun, Pendidikan Jurusan Teknik 4 tahun, Sarjana (S-1) 4 tahun, Pascasarjana/Master (S-2) 2-3 tahun, dan Doktor (S-3) 3 tahun.

Pendidikan di China terdiri dari empat sektor:

Basic Education

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun