P1.2 Orang tua juga aktif di Instagram
P1.3 Orang tua ingin si remaja eksis di dunia maya
Lakukan begitu seterusnya sampai dengan alasan keempat. Ilustrasi visualnya adalah sebagai berikut:
Dari setiap poin 1.1, 1.2, dan seterusnya, buat satu kalimat untuk memberikan penjelasan lebih lanjut kepada pembaca. Lebih baik lagi jika ada lebih dari satu kalimat sehingga terciptalah paragraf. Kalimat-kalimat berkembang menjadi paragraf, kumpulan paragraf lama-kelamaan bisa menjadi tulisan yang utuh.
Mari kita berlatih bersama berdasarkan diagram di atas.
P1.3 Orang tua ingin si remaja eksis di dunia maya
Dunia maya adalah dunia yang sama riilnya dengan dunia nyata yang kita jalani sehari-hari. Identitas di dunia nyata diperluas menjadi identitas di dunia maya. Semua aktivitas offline bisa tercermin pada aktivitas online, demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, kita tidak bisa mengharapkan remaja yang dirundung di dunia nyata untuk mempost sesuatu yang positif di akun media sosialnya.
Pada akhirnya orang tua harus mengakui kedua dunia ini hadir secara berdampingan. Orang tua harus pula melebarkan otoritas dan pengawasannya sehingga mencakup dunia nyata dan maya. Harapan orang tua hanya satu, remaja bisa tetap aman bernavigasi di dunia dimana mereka terlahir sebagai digital native, dimana mereka terdaftar sebagai netizen. (105 kata, 2 paragraf)
Satu poin di atas berpotensi untuk dikembangkan menjadi beberapa paragraf. Dengan adanya beberapa penyebab mayor yang kemudian dipecah menjadi poin-poin yang lebih kecil, sebuah tulisan yang memaparkan alasan remaja menyukai Instagram tidak mustahil terdiri atas lebih dari 1.000 kata.
Kesulitan yang berkaitan dengan ide sudah kita bahas panjang-lebar. Sekarang bagaimana dengan kesulitan yang berkaitan dengan manajemen waktu untuk menulis?