Jika hambatannya adalah soal menggali ide, banyaklah membaca tulisan orang lain. Jika kita sulit mengeksekusi ide, cari tulisan-tulisan lain yang mengusung ide yang sama. Mungkin saja jenis tulisan yang cocok untuk memaparkan ide kita itu adalah tulisan fiksi, bukan tulisan nonfiksi seperti dugaan kita. Cari sebanyak-banyaknya alternatif.
Jika kita sulit menata pemikiran, cari alat untuk melakukannya. Saya beri contoh sebuah diagram yang lazim dipakai di dalam Total Quality Management (TQM) yang lahir di Jepang dan diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Toyota, Mitsubishi, dan lain sebagainya. Diagram tersebut bernama Diagram Tulang Ikan Ishikawa.
Bagian paling kanan adalah "akibat" yang diibaratkan kepala ikan. Bagian lainnya adalah "penyebab-penyebab" yang diibaratkan badan dan tulang dari ikan tersebut.
Pada diagram di atas kita bisa melihat, yang disebut "akibat" adalah mobil tidak mau menyala. "Penyebab-penyebab" mobil tidak mau menyala dikelompokkan ke dalam kategori-kategori mayor. Dari setiap kategori mayor, kita eksplorasi untuk mendapatkan penyebab-penyebab yang lebih spesifik.
Saya ambil sebuah contoh. Dari diagram tersebut ditemukan bahwa "People" (orang) adalah salah satu penyebab mobil tidak mau menyala. Apa yang bisa dilakukan orang sehingga menyebabkan "akibat"?
Diagram itu memaparkan empat hal: 1) kurangnya pelatihan, 2) pemakaian kunci yang salah, 3) tidak ada maintenance pencegahan, dan terakhir 4) lupa kode untuk menyalakan mobil.
Coba aplikasikan diagram ini untuk menstrukturkan tulisan kita. Misalnya tema yang kita ingin angkat adalah alasan remaja menyukai Instagram. Taruh frase "remaja menyukai Instagram" sebagai akibat pada kepala ikan (A). Telusuri alasan-alasan yang menyebabkan akibat pada badan/tulang ikan (P).
Misalnya ada empat alasan yang menjadi penyebab dari akibat (kategori mayor), yaitu:
- Orang tua (P1)
- Sekolah (P2)
- Teman sepermainan (P3)
- Artis idola (P4)
Untuk setiap alasan, jabarkan lagi. Misalnya untuk alasan "orang tua" didetailkan menjadi:
P1.1 Orang tua memberi ijin