Mohon tunggu...
Rifzika Aulia
Rifzika Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kado Terindah

22 September 2016   18:07 Diperbarui: 22 September 2016   18:13 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Woyy..cepat waktu kamu jangan kamu sia-siakan” kata Saiful

“1..2………..3 “ ujar teman-temanku satu kelas

“Dek ayo dek waktu kamu udah mau habis” kata Mbak Mastika

Aku tak mendengarkan ucapan mereka semua, semakin lama aku  mulai tak sanggup untuk mengerjakan tugas itu. Tiba-tiba air mataku menetes di pipi. Dan aku pun berhenti mengerjakannya. Teman-temanku lalu memelukku begitu juga Mbak Mastika.

“Maaf dek tadi aku disuruh ngerjain kamu, katanya hari ini kamu ulang tahun”  kata mbak Mastika

“Maaf ya lia, selamat ulang tahun ya semoga panjang umur, sehat selalu “ kata teman-temanku

“Makasih ya semua atas ucapan dan kejutannya” kataku dengan senyum bercampur tangis yang kuperlihatkan di depan teman-temanku

Mereka lalu melumuriku dengan cat hiasan mading yang bewarna merah putih, Kubalas dan kukejar hingga pipi mereka  menjadi merah putih sama sepertiku, kami pun lalu melihat kaca yang sudah kami pegang dan ternyata muka kami seperti badut kami tertawa terbahak-bahak.

Bel berbunyi menunjukkan jam ke 5 dimulai dengan mata pelajaran Matematika yang diampu oleh PPL KKN UST yang bernama Mbak Vivi. Kami bergegas untuk masuk ke kelas kembali. Buku bewarna hijau batikku tiba-tiba menghilang aku bingung mencari buku itu. Teman-temanku hanya melihatiku dan menahan senyum melihatku kesusahan mencari buku itu.Dan ternyata salah satu dari temanku menyembunyikan buku ku itu. Mereka pun tertawa aku hanya mampu terdiam menahan malu.

“Kelompok 5 silahkan maju, dan saya minta kamu yang maju dek” kata mbak vivi sambil menunjukku

Aku bingung entah apa yang harus kukerjakan karena soal itu begitu sulit dan aku pun kurang memahaminya. Teman-temanku menertawaiku habis-habisan, mbak Vivi pun juga  memarahiku . Aku hanya terdiam dan kembali ke mejaku. Jam istirahat pun berbunyi tiba-tiba salah satu PPL KKN UIN SUKA yang tadi nya memberi ide untuk mengerjaiku, ia menghampiriku dan memberiku hadiah, hadiah tersebut berisikan minuman nata de coco dan akhirnya minuman itu dibagikan kesemua teman-teman kelasku. Dan lebih parahnya aku terkena jebakan kedua kalinya waktu pelajaran geografi dan matematika yang sudah direncanakan KKN dengan teman-temanku. Namun di pikiranku masih teringat tadi pagi dengan kedua orang tuaku yang tak mau berbicara denganku. Pertanyaan itu kembali muncul di lintas pikiranku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun