Penulis  1 : Rifky Surya Irawan
Penulis 2 : Dr. Fauziah Lubis, M. Hum
Seperti yang kita tahu, Corana virus atau biasa yang disebut covid-19 seperti malapetaka bagi sebagian besar makhluk yang ada dimuka bumi tanpa terkecuali. Tidak hanya menyerang manusia, covid-19 juga menyerang perekonomian yang ada di dunia.Â
Bagi indurstri pariwisata khususnya yang ada Indonesia, mulai memberikan dampak pada awal tahun 2020 yang mana wisatawan mancanegara banyak yang membatalkan perjalanan mereka, terutama wisatawan yang berasal dari negeri china dimana asal muasal covid-19 ini ditemukan dichina tepatnya wuhan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menyebutkan, beberapa tempat wisata di Tanah Air sudah terasa dampak potensi kerugian akibat ketiadaan wisatawan China. realisasi kunjungan wisatawan mancanegara selama 2019 mencapai 16,3 juta dari target 18 juta.Â
Dari total kunjungan itu, sebanyak 12% wisatawan berasal dari Tiongkok, atau setara dengan 1,95 juta orang. 12% adalah angka yang besar untuk wisatawan yang masuk keindonesia untuk berlibur ataupun keperluan lainnya. Masalah ini sangat rumit bagi setiap perusahaan besar maupun perusahaan kecil, banyak dari perusahaan tersebut yang akhirnya merumahkan sebagian besar pekerja yang sangat menggantungkan hidupnya terhadap pekerjaan yang mereka miliki.
Hampir 20 juta penduduk yang ada diindonesia menggantungkan nasibnya di sektor pariwisata bisa jadi lebih bila masalah ini tidak cepat terselesaikan. Kenapa bisa hampir 20 juta penduduk? Karena efek berantai ini banyak sektor lumpuh seperti :
1. Maskapai Penerbangan
Memang maskapai penerbangan tidak selalu digunakan untuk wisatawan yang sedang berlibur, tapi banyaknya wisatawan yang melakukan pembatalan mengakibatkan lenggannya kursi penumpang. Dikutip dari CNN Indonesia, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menyebut pengurangan itu dilakukan terhadap 2.600 karyawan atau kurang lebih 9 persen dari total 29 ribu karyawan akibat pandemi virus corona.
2. Biro Perjalanan Wisata
Biro perjalanan wisata adalah salah satu sektor yang terdampak akibat covid-19, banyak pelancong yang membatalkan perjalanan mereka yang sudah jauh jauh hari di agendakan. Banyak juga perusahaan biro perjalanan yang akhirnya gulung tikar, karena hampir menyentuh angka 100% presentase pembatalan yang dilakukan wisatawan. Disebabkan juga penutupan tempat-tempat wisata sementara oleh pemerintah dikarenakan tempat wisata menjadi pusat berkumpulnya manusia yang menyebabkan manusia saling berinteraksi satu sama lain, hal ini dapat mempercepat penyebaran covid-19 yang selama ini ditakutkan oleh semua kalangan.
3. Hotel
Hotel sangat mengandalkan pendapatan dari kerja sama dengan biro perjalanan wisata. Dengan tidak adanya dukungan dari biro perjalanan, hotel seakan lumpuh dari aktivitas pemesanan yang memberi sumbangan pendapatan hotel sebesar 60% dari 100% pendapatan hotel.
4. Restoran/ Rumah Makan
Restoran juga terkena imbas dari pandemi covid-19 ini yang mana banyak restoran yang terpaksa menutup operasional karena tidak adanya pembeli yang berkunjung akibat ditutupnya tempat tempat wisata di daerah masing masing. Dengan tidak adanya dukungan dari biro perjalanan dan tempat wisata banyak restoran yang berpikiran realistis untuk menutup restoran miliknya.
5. Pusat Oleh-Oleh
Pusat oleh-oleh juga terkena dampak langsung virus corona ini karena dengan ditutupnya tempat wisata di daerah daerah mengakibatkan tidak adanya wisatawan yang datang sehingga mengakibatkan pusat oleh oleh juga banyak yang tutup dan merumahkan karyawannya. Banyak pusat oleh-oleh yang merumahkan hampir 80% karyawannya.
6. Rental Mobil/Bus/dan lain-lain
Rental mobil menjadi pihak yang dirugikan oleh dampak covid-19, karena sudah banyak pihak penyewa mobil dan biro perjalanan wisata yang membatalkan semua agenda perjalanannya presentasi pembatalan sampai saat ini-Juni 2020 sudah mencapai 100%. Hal ini tidak bisa dihindari karena masih banyak masyarakat yang juga takut akan penularan virus ini.Â
Berkaca dari kejadian yang sedang terjadi banyak pengusaha rental mobil dan biro perjalanan wisata yang sedang kesusahan untuk membayar cicilan kendaraan yang masih tetap jalan sampai saat ini, meskipun kemarin sempat bapak presiden memberikan angin segar dengan program relaksasi kredit yang menurut kami juga tidak mungkin terjadi.
Pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk mengantisipasi penurunan kinerja pariwisata. Pertama, mendorong wisatawan domestik. Kedua, mengalihkan rute penerbangan Tiongkok menjadi rute dalam negeri. Ketiga, mempromosikan alternatif tujuan pariwisata.
Selain itu, pemerintah akan memberikan insentif pada sektor pariwisata sebesar Rp298 miliar yang sangat diharapkan memberikan dampak untuk mengakselerasi wisatawan dengan target yaitu sebesar 736 ribu yang difokuskan ke pasar-pasar lain selain cina yaitu di negara seperti Australia, Amerika, dan Eropa. Masalah ini diharapkan banyak umat yang ada didunia agar segera berakhir.