Mohon tunggu...
Muhammad Ridki Kurniawan
Muhammad Ridki Kurniawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Admin of rifkipedia

Developer of Rifkipedia.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mas Tarno

20 Desember 2018   01:37 Diperbarui: 20 Desember 2018   01:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Mas Tarno

Di suatu masa yang sangat lampu begitu lampu dimana ada seorang laki laki bernama tarno

Keturunan jawa dengan unik orang katanya . mas tarno hidup di desa jauh dari segala kemewahan kota. Hidup dengan cara bertani di setiap cangkul dan air serta pupuk di bawa kesana kemari, si tarno tidak putus asa menjalani hidup yang susah dan gelisah . pada saat pagi si tarno mengambil air lalu di isi di sebuah kendi untuk diminum setelah makan nanti.  

Kembalikan semua masalah dan derita ujarnya dalam hati . si tarno tak kunjung merelakan semua pergi dalam waktu atau hal sehari hari . merelakan pergi maksud tarno tidak hanya menyianyiakan semua ini namun pergi itu kita diam sendiri . tarno adalah seorang pemuda desa yang teliti dalam sebuah hidup di kepanjangan hari. Sekolah nya pun dijalani dengan pekerjaan setiap hari apapun itu si tarno tetap menjadi manusia normal walau miskin.

Mengambil buku dibacanya di saat luang walau semenit . si tarno tidak patah hati meski dia tak begitu banyak waktu .kembalikan apa yang terjadi katanya tarno kerja kerja itu adalah untuk manusia memakan nasi . di sebuah tempat tarno di hokum karena di menolak  adanaya pesengketaan lahan.

Tarno di cari tarno di maki maki karena tarno tidak punya tahta dan jabatan. Teriak tarno kepada para pesengketa di hari itu . di ambilkan tarno orang desa desa mempersuarakan apa yang harus di suarakan

Tarno adalah pria sejati walau di cari sebuah pemimpin ini . karena tarno tidak sehat dalam aturan merea yang ingin mengambil hak tarno . tarno sadar tarno dewasa karena tarno memiliki kebebasan fikiran dalam hak manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun