Mohon tunggu...
Tankulava
Tankulava Mohon Tunggu... Guru - Rifai el-Carbon

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat yang Terakhir: Pertemuan Kedua

29 September 2020   15:32 Diperbarui: 13 Oktober 2020   14:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Maaf ya sudah tidak sopan membaca isi buku harianmu tanpa izin terlebih dahulu" Senyum kecil. "Oh ya, aku lanjut dulu ya, soalnya gerbang sekolahnya masih agak jauh tuh" Sambung Faldi melangkahkan kaki meninggalkan gadis tersebut.

"Mmmm... Terimakasih ya Faldi" Ucap Nora masih menunuduk.

"Lain kali jangan tinggalkan barang sembarangan" Ucap Faldi yang terus berjalan tanpa menatap wajah Nora lagi.

Nora mengangkat kepalanya memperhatikan punggung Faldi yang terus melanjutkan perjalanannya. Tersenyum girang sambil memeluk buku harian yang berda di tangannya. Entah bahagia karena buku hariannya sudah kebali ataukah terbawa suasana akibat saling tatapan tadi. Tangan Nora sepontan melambai kepada pemuda yang terus berjalan, namun segera ia turunkan dan memastikan disekitar tidak ada yang melihat tingkah konyolya itu.

"Faldi" Gumam Nora pelan memutar badan dan tersenyum sendiri membuka gerbang sekolah yang masih tertutup. Dari gerbang sampai kedalam kelas ia hanya senyum-senyum saja. Memang tidak akan ada yang menggoda atau mengejeknya, karena dialah orang yang lebih awal datang kesekolah hari ini.

Faldi yang berjalan ternya masih membayangkan wajah cantik Nora. Beberapa kali dia mencoba mengusiknya tetap saja senyuman dan tatapan lembut Nora masih ada di fikirannya.

Sesampainya di kelas dalam kesendirian, Faldi masih termenung menuruti fikirannya yang berisikan wajah cantik Nora. Memang saat di depan Nora tadi dia bersikap dingin seolah acuh tak acuh. Namun dia tidak bisa membohongi perasaanya yang tidak bosan melihat Nora dan tingkahnya yang tersipu malu tadi. Faldi hanya senyum sendiri mengingat tingkah gadis yang ia jumpai pagi hari ini.

Lamunan yang indah seolah menari-nari di atas awan dan terbang berpegangan tangan meraih bintang. Mendarat dan berbaring bersama di bulan saling menatap satu samalain, mengungkapkan isi hati serta memeluk erat seakan tidak ingin terpisah.

Namun sayangnya lamunan yang indah tadi hilang setelah Bily dan Amat yang usil mengagetkan dirinya. Tersadar dua orang sahabatnya sudah berada tepat di depannya memperhatikan tingkahnya dari tadi. Tentu saja Bily dan Amat heran apa yang sedang terjadi dengan Faldi, apa yang sedang ia lamunkan. Apakah Faldi benar-benar tidak sadarkan diri keberdaan mereka yang memperhatikannya.

"Kamu tadi kenapa senyum-senyum sendiri Fal" Selidik Bily.

"Iya, seperti orang gila saja" Sambung Amat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun