Mohon tunggu...
Tankulava
Tankulava Mohon Tunggu... Guru - Rifai el-Carbon

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat yang Terakhir: Pertemuan Kedua

29 September 2020   15:32 Diperbarui: 13 Oktober 2020   14:52 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak apa-apa. Lagian siapa yang senyum-senyum" Jawab Faldi membela diri dari godaan kedua temannya.

"Jangan-jangan kamu kesurupan Fal".

"Ya, aku juga merasa ada yang aneh dengan Faldi hari ini".

"Kalian berdua kenapa sih" Faldi kesal melihat kedua temannya.

"Kamu tadi melamunkan apa" Amat mulai bertanya serius "Cerita dong sama kita" Sambungnya.

"Pasti cewek. Ya kan?" Bily menunjuk Faldi hingga hampir mengenai batang hidungnya.

"Ti ti tidak kok. Cuma mikirin itu tuh" Faldi menjawab terbata-bata menunjuk kearah yang tidak jelas.

"Apa" Wajah Bily dan Amat medekati wajahnya dan melotot menunggu jawaban Faldi.

Faldi melihatnya aneh dan menolak kedua wajah yang mendekatinya. "Ahh... suadahlah, jangan di bahas lagi" Ujar Faldi bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan kedua sahabatnya tersebut.

Bily dan Amat pun bangkit dari duduknya mengikuti Faldi dari belakang dengan jarak yang dekat. Penasaran masih ada didalam hati kedua sahabat Faldi itu, mereka mengikuti Faldi kemanapun pergi, meniru gaya yang Faldi lakukan. Misalnya saja saat Faldi berdiri di teras sekolah menatapi siswa yang sedang asik bermain sepak bola dan tangannya di masukkan kedalam kantong celana, saat menoleh kearah Bily dan Amat keduanya pun berbuat demikian.

Faldi merasa tidak nyaman atas sikap kedua temannya, rasa kesal karena melihan tingkah Bily dan Amat yang aneh dan terus membuntutinya. Ia akhirnya memutuskan duduk bersender di bangku yang ada di teras sekolah tempat mereka biasa duduk pagi menunggu bel sekolah di bunyikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun