Mohon tunggu...
Petani Itu Keren
Petani Itu Keren Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memerhatikan Dunia Pertanian dan Peternakan Indonesia. Mendukung penyejahteraan petani sebagai pahlawan pangan nasional.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Meninggalkan Polemik Data Pangan, Menapaki Peta Jalan Lumbung Pangan Dunia

9 Oktober 2018   12:45 Diperbarui: 9 Oktober 2018   12:57 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Shinta juga mengungkapkan, target sebagai lumbung pangan dunia sudah pernah dibicarakan, bahkan telah dibahas dalam berbagai seminar nasional. Sedangkan saat ini yang perlu dilakukan adalah melihat realita yang ada dan mengambil langkah yang tepat guna merealisasikan target itu.

"Langkah pertama adalah identifikasi komoditas pangan apa saja yang bisa dikembangkan sebagai produk strategis. Kemudian penanaman dan produktivitas untuk produk pangan strategis itu seperti apa, apakah perlu dukungan teknologi dan financing atau kredit, atau bahkan teknologi dari luar," ujarnya.

Melalui identifikasi tersebut, menurut Shinta Kamdani, pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam mempeketat impor pangan. "Setelah mengetahui produk mana yang mampu diproduksi dan tidak di dalam negeri, baru kebijakannya diterapkan," katanya.

Maka kini, hendaknya semua lapiran masyarakat di tanah air bahu membahu bersama pemerintah, yang dengan segala upaya tengah menapaki peta jalan menuju cita-cita besar. Menjadikan kita tak hanya berdaulat atas kebutuhan pangan di tanah air. Tetapi juga sama-sama kita wujudkan visi Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia di 2045. Semoga. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun