Mohon tunggu...
Ridha Ramadhani
Ridha Ramadhani Mohon Tunggu... mahasiswa

Nama saya Ridha Ramadhani, hobi saya bermain game online. selain itu saya juga memiliki minat dalam membaca buku, menonton film dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sapu Jagad Simbol Kearifan Lokal dalam Merawat Alam Desa Winong

27 Mei 2025   13:26 Diperbarui: 27 Mei 2025   13:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://teropongreyog.blogspot.com/2014/09/unik-ritual-sapu-jagad-digelar-dalam.html?m=1

Sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari adat dan budaya masyarakat Jawa, tradisi bersih-bersih desa dilaksanakan sebagai bentuk ekspresi kolektif atas rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi kebersihan fisik, tetapi juga memuat harapan spiritual yang mendalam, yakni permohonan agar seluruh warga diberikan kekuatan, kelancaran, serta keberkahan dalam menjalani kehidupan baik secara jasmani maupun rohani.

Tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk oleh warga Desa Winong, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Di sana, kegiatan ini berkembang menjadi sebuah ritual khas yang dikenal dengan sebutan “Ritual Sapu Jagad”. Ritual ini merupakan hasil gagasan kreatif yang lahir dari para tokoh spiritual dan pemuka masyarakat desa, yang salah satunya adalah Sunardi Gondrong, seorang figur yang dihormati dan menjadi simbol kebijaksanaan lokal.

Foto Ritual Sapu Jagad (https://teropongreyog.blogspot.com/2014/09/unik-ritual-sapu-jagad-digelar-dalam.html?m=1)
Foto Ritual Sapu Jagad (https://teropongreyog.blogspot.com/2014/09/unik-ritual-sapu-jagad-digelar-dalam.html?m=1)

Menurut Suardi, salah satu tokoh desa, Ritual Sapu Jagad yang digelar pada Minggu (14/09) lalu, adalah kegiatan gotong royong menyapu seluruh wilayah Desa Winong secara estafet, dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Secara simbolik, sapu yang terbuat dari banyak batang lidi menjadi perlambang persatuan: satu lidi tak berarti, tetapi ketika disatukan, ia menjadi alat yang kuat dan mampu membersihkan kotoran. Begitu pula masyarakat jika bersatu, mereka menjadi kekuatan besar yang mampu membersihkan bukan hanya sampah fisik, tapi juga energi negatif yang ada di lingkungan mereka.

Ritual ini mencerminkan semangat kolektivitas, tanggung jawab sosial, serta kesadaran lingkungan yang tinggi. Dengan melibatkan semua kelompok usia, baik generasi tua maupun muda, kegiatan ini bukan hanya menjaga kebersihan desa, tetapi juga mempererat ikatan sosial, serta mewariskan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi penerus.

Ritual Sapu Jagad diyakini mampu membangkitkan sugesti positif dan kekuatan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Desa Winong. Lebih dari sekadar seremoni, ritual ini menjadi medium penyatuan energi kolektif warga untuk bersama-sama memperjuangkan satu tujuan mulia: terwujudnya kejayaan dan kemajuan desa secara lahir maupun batin.

Menurut penuturan Sunardi Gondrong, salah satu tokoh yang mewakili para inisiator kegiatan, Ritual Sapu Jagad merupakan hasil pemikiran bersama para tokoh spiritual dan masyarakat setempat. “Ini adalah budaya baru, asli lahir dari rahim Desa Winong sendiri. Tujuannya bukan hanya membersihkan lingkungan secara fisik, tetapi juga membersihkan desa dari energi negatif, simbol-simbol kesialan, hingga hambatan tak kasatmata. Harapannya, cita-cita besar Desa Winong untuk menjadi Mukti Wibowo Nyokrowati Bahu Bendho, Hanjayeng Bawono desa yang makmur, berwibawa, dan berperan dalam harmoni dunia bisa tercapai,” jelasnya.

Prosesi dimulai dengan penyerahan Pusaka Sapu Jagad Desa, simbol penting yang diserahkan oleh tokoh masyarakat kepada Kepala Desa. Momen ini bukan hanya seremoni seremonial, melainkan lambang kepercayaan rakyat kepada pemerintah desa, serta bentuk penyerahan tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan dan kemajuan desa.

Kepala Desa Joko Santoso kemudian memimpin langkah pertama dalam penyapuan simbolik, diikuti oleh para ibu-ibu dari kalangan taruna, pejabat desa, perangkat, hingga masyarakat umum yang secara estafet menyapu setiap sudut desa. Kegiatan dilakukan dengan semangat tinggi dan rasa kebersamaan yang kuat, seolah-olah setiap ayunan sapu adalah doa dan ikhtiar agar segala halangan dalam kehidupan bermasyarakat dan berdesa dapat disingkirkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun