Ada kalanya hidup ini memang harus diisi dengan target, agar bisa jadi penyemangat
Tepat pada detik ini, jam 12 siang lebih sepuluh menit
65 poin lagi aku menjadi dinobatkan oleh Kompasiana menjadi Penjelajah
Itupun kalau mereka setuju
Sebuah prestasi yang bagi sementara orang bukan apa-apa
Karena mereka sudah jauh melayang di depanku
Tetapi bukan bagiku
Ada Pak Tjiptadinata Sang Maestro yang langkah poinnya  mendekati 300.000
Ada senior Pak Irwan Sikumbang yang lebih dari 120.000 poin
Ada juga lagi Bang Indra Rahadian yang masuk nominee Kompasiana Award
Dan ratusan lainnya
Penyemangat karya agar hidup lebih bermakna lewat tulisan
65 poin lagi
Aku tidak bisa berpuisi
Bikin cerpen atau novel apalagi
Tapi untuk nulis, aku tidak ingin berhenti
Aku tekuni multiprofesi ini dengan menulis sebagai jantung hati
65 poin lagi
Aku mau nulis apa saja
Menulis apa yang ada dalam pikiran
Aku tidak memikirkan apa yang aku tulis
Mendapat poin bagiku adalah bonus
Mendapat Rupiah adalah reward
Aku bersyukur masih bisa berkarya
Lewat Kompasiana, bukan untuk siapa-siapa
Jika tulisan ini adalah kebaikan, maka akan kembali pada yang punya
65 poin lagi
Semula aku bergegas agar predikatku segera berubah
Di pojok kiri atas profil pribadiku di Kompasiana masih tertulis 'Taruna'
Alhamdulillah semoga bisa aku tinggalkan pada akhir bulan
Aku ingin ucapkan selamat tinggal
65 poin lagi
Kalau hanya poin yang aku damba
Sebenarnya sangat mudah
Dengan klik dan like teman-teman Kompasiana
Sepertinya hanya 'take and give' rumusnya guna mendapatkan tambahan poinnya
Kendati tidak semua Kompasianer memburunya
65 poin lagi
Aku ingin banyak berbenah
Menulis tidak hanya menulis
Aku ingin karya nyata dalam banyak jurnal dan penelitian
Yang secara akademik bisa dipertanggungjawabkan
Coretanku di Kompasiana tidak laku di depan cendekiawan
Sebaliknya,
Naskah penelitian dan jurnalku juga tidak laku di laman Kompasiana
65 poin lagi
Akan aku rayakan kemenanganku
Mengalahkan kemalasan yang selama ini selalu aku jadikan alasan
Untuk menguntai karya
65 poin lagi
Biarlah teman-teman Kompasiana menertawakanku
Karena Penjelajah itu bukan apa-apa,
Apalagi aku
Yang juga bukan siapa-siapa
Makassar, 23 November 2021
Ridha Afzal
