Dengan sekaleng susu
Lampah kakimu terus saja tertatih dan terjatuh
Tiada mampu menopang beban kehidupan
Suramnya raut wajahmu nak..
Menahan perihnya lapar
Liku curah air matamuÂ
Seolak mengerontangkan dahaga
Di atas peliknya hidup, yang kau hadang
Yang mungkin belum sempat kau rasakan, keadilan kemajuan zaman.
Salam Literasi
Surabaya 19/10/2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!