Mohon tunggu...
Dapurfit
Dapurfit Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Home of #SmartDieter

Di Kompasiana, kami berkomitmen untuk membuat konten yang 100% informasi, 0% marketing. Semua konten kami 100% evidence-based, dan akan disertai referensi jurnal ilmiah (studi/ penelitian).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Libur Lebaran Takut BB Naik? Simak Tips Berikut!

11 Mei 2021   16:54 Diperbarui: 12 Mei 2021   00:34 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Diet Saat Liburan dari Dapurfit (sumber: instagram Dapurfit) 

Sebentar lagi, kita akan menyambut hari lebaran setelah sebulan berpuasa. Sering kali setelah libur lebaran, FIT fams mengeluh karena mengalami peningkatan BB selama libur, padahal BB sudah turun selama puasa. Oleh karena itu, Dapurfit akan memberikan 4 tips untuk jaga makan saat liburan! 

1. Holiday, not worry-day

Saran pertama dari Dapurfit adalah: "don't worry, be happy!" Kata 'holiday' berasal dari kata hligdg / holy-day (hari suci), bukan 'worry-day' apa lagi 'diet-day'. Definisi dari kata holiday adalah saat seseorang bebas melakukan apa yang diinginkan, seperti bersantai/ rekreasi (1).

Penting ditanam dalam pikiran bahwa saat liburan jelas bukan saatnya diet ketat/ khawatir BB naik/ bahkan takut pada makanan. Liburan adalah saatnya berbahagia, saatnya untuk menjalankan budaya dan tradisi, saatnya acara dengan keluarga, teman, dan orang tercinta. Terutama, liburan adalah saatnya untuk beristirahat, baik fisik maupun mental. 

Meski begitu, bukan berarti liburan adalah saatnya makan semua makanan hingga habis tanpa berhenti! Seperti hari-hari biasa, liburan adalah waktunya makan seperti biasa, normal-normal saja. Tidak perlu takut makan, tidak perlu juga untuk kalap makan.

Studi dari penelitian menunjukkan diet yang terlalu ketat/ kaku dan mindset yang terlalu takut/ anti makanan tertentu justru berkaitan erat dengan weight gain/ regain, BMI yang lebih tinggi, kegagalan diet, dan eating disorder (2-6). 

Di luar penelitian dalam lab, pengalaman kami dengan FIT fams juga membuktikan bahwa FIT fams yang telah berhasil membentuk dan/ atau menjaga tubuh ideal, tidak satupun yang ketakutan makan saat sedang liburan. Malah, orang yang terlalu takut makan ini dan itu atau anti makan ini dan itu justru biasanya memiliki BMI yang tinggi dan sering binge eating/ kalap.

Testimoni dari FIT fams yang mengatasi diet saat liburan tanpa takut makan dan tidak kalap (sumber: instagram Dapurfit)
Testimoni dari FIT fams yang mengatasi diet saat liburan tanpa takut makan dan tidak kalap (sumber: instagram Dapurfit)

2. Cheating Terencana

Perlu diingat bahwa cheating kalap/ binge eating berbeda dengan cheating terencana. Cheating kalap biasanya terjadi ketika orang diet dengan cara yang menyiksa, sehingga orang tersebut tidak tahan lagi dan akhirnya langsung kalap sekali dia diberikan makan bebas. Atau istilahnya kebablasan. Cheating kalap ini merupakan salah satu penyebab nomor 1 mengapa orang gagal diet. Karena sekali cheating kalap, bisa membatalkan hasil dari 1-2 minggu diet ketat.

Sebaliknya, penelitian membuktikan cheating yang sudah direncanakan tidak mengganggu keberhasilan diet (7). Justru sesekali 'libur' dari diet malah dapat berguna untuk keberhasilan diet (8-10). Analoginya, bolos sekolah tentu dapat mengganggu keberhasilan seorang pelajar. Namun, libur sekolah yang memang terencana dapat berguna untuk meningkatkan suasana hati dan semangat pelajar.

3. Buat pilihan buruk yang lebih baik

Dalam apapun, pasti ada 'better choice', termasuk dalam junk food. Saat liburan, kita akan dihadapkan dengan banyak junk food. Dari martabak, boba, gorengan, hingga kue-kue manis. Namun, hanya karena kita tidak bisa makan 'bersih', bukan berarti kita harus memilih makanan yang paling 'merugikan'. Misalnya, kita dihadapkan dengan:

  1. 1 porsi nasi/ lontong + 1 porsi opor ayam + 1 porsi rendang sapi + 1 porsi sayur + berbagai hidangan penutup dengan porsi sangat kecil (hanya icip-icip saja)
  2. Gorengan dengan sedikit protein & sayur dan hidangan penutup yang banyak

Tentu lebih baik kita memilih pilihan yang pertama. Analoginya, walaupun sama-sama sakit, masih jauh lebih mending kena silet dibanding kena peluru. Sama seperti pilihan makanan di atas, lebih baik yang mengandung lebih banyak nutrisi dibanding yang hanya meningkatkan BB dengan nutrisi yang sedikit. Jadi perlu diingat untuk selalu cari yang 'masih lebih mending'.

4. Hindari Mindset 'all or nothing'

Mindset all or nothing adalah mindset yang paling sering menyebabkan gagal diet/ kalap/ binge eating terutama saat liburan. Banyak sekali dieter yang memiliki pola pikir "sekali-sekali ada acara, sekalian aja hari ini dibablasin makannya" atau "malam ini overeat deh, selesai liburan baru diet lagi." Ini adalah mindset yang buruk!

Kalau dianalogikan, seperti kita dirampok atau kehilangan 1 handphone. Berarti kita harus lebih hati-hati di kemudian hari dan cukup hanya beli handphone baru. Mindset yang 'dibablasin aja', itu sama saja dengan kita sudah dirampok 1 handphone, malah kita berikan sekalian sama ATM dan motor kita ke perampok biar 'sekalian babalasin aja'. Tidak mungkin kan kita seperti itu? Sama halnya dalam diet, jika kita ceroboh overly overeat di acara makan-makan, cukup lebih hati-hati di hari berikutnya, jangan 'bablasin aja sampai liburan selesai'.

Mindset 'bablasin aja' adalah mindset yang paling merugikan. Ini juga sering terjadi pada latihan. "Skip dulu deh, latihan hari ini. Sekalian stop dulu, nanti ulang dari awal programnya." Akhirnya, berujung tidak pernah mulai lagi atau stop selamanya. Atau mengulang-ulang dari awal terus tanpa pernah mendapat hasil. 

Jadi, mindset yang seperti apa yang harus kita tanamkan? Mindset yang lebih baik adalah mindset anything > nothing. Salah satu FIT fam kami, Steven, menjalankan program fat loss dan tiba-tiba, pandemik COVID-19 datang sehingga gym ditutup dan Steven terpaksa stop latihan beban. 

Namun, Steven tidak mengatakan 'nanggung deh, lanjut nanti aja abis pandemi." Karena Steven tidak memiliki mindset all or nothing, melainkan anything is better than nothing, Steven tetap latihan walaupun hanya bermodalkan bodyweight sendiri saja sehingga programnya tetap berjalan!

Testimoni dari Steven yang menerapkan mindset anything is better than nothing (sumber: instagram Dapurfit)
Testimoni dari Steven yang menerapkan mindset anything is better than nothing (sumber: instagram Dapurfit)
Keempat tips diet saat liburan di atas dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Don't worry, be happy!

Tidak perlu mengkhawatirkan BB atau takut akan suatu jenis makanan ketika liburan. Semua ada waktunya dan liburan bukan waktunya diet. Makan seperti biasa saja, tidak perlu takut dan tidak perlu kalap.

2. Cheating terencana

Cheating yang terencana = cheating yang terkontrol. Ingat analogi 'bolos sekolah' vs. 'libur sekolah'.

3. Cari pilihan yang 'masih mending'

Selama liburan, tidak perlu mencari 'makanan terbaik', namun cukup mencari yang 'masih mending'.

4. Hindari mindset all or nothing

Jika kamu overeat, tidak perlu panik! Jangan pernah berpikir 'bablasin aja', melainkan ingat untuk melakukan damage control. 

Dan tentu saja, yang terakhir adalah jangan lupa untuk menikmati liburan kalian bersama orang-orang tercinta kalian!

Jurnal Referensi / dokpri
Jurnal Referensi / dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun