Mohon tunggu...
Dapurfit
Dapurfit Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Home of #SmartDieter

Di Kompasiana, kami berkomitmen untuk membuat konten yang 100% informasi, 0% marketing. Semua konten kami 100% evidence-based, dan akan disertai referensi jurnal ilmiah (studi/ penelitian).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hindari Telur Tidak Menjauhkan Kamu dari Kolesterol!

11 April 2021   14:01 Diperbarui: 11 April 2021   14:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Bongkar mitos mengenai kolesterol bersama Dapurfit (sumber: instagram Dapurfit)

Banyak orang menghindari makanan seperti telur, udang, kambing, dan makanan lainnya karena kandungan kolesterol di dalamnya. Ada ketakutan kalau kolesterol dalam makanan-makanan ini dapat meningkatkan kolesterol darah dan resiko penyakit jantung. 

Namun, kenyataannya kolesterol dari makanan (dietary cholesterol) hanya dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh kita secara tidak signifikan. 

Mayoritas kolesterol dalam tubuh kita merupakan hasil produksi tubuh kita sendiri. Kolesterol darah dipengaruhi tidak hanya oleh diet namun juga oleh pola hidup, sehingga kolesterol darah yang tinggi bukan sekedar disebabkan konsumsi telur/ udang/ kambing tapi juga dari pola hidup yang tidak sehat. 

Buktinya, banyaknya orang yang sudah anti-telur, anti-udang, dan sebagainya namun kolesterolnya tetap tinggi karena pola makan yang tidak sehat. 

Sebaliknya, banyak pula orang yang kolesterolnya normal meski tetap makan telur, udang, dan lainnya karena menjalankan pola makan dan hidup yang sehat.

Studi Literatur Mengenai Telur

Tahukah kalian bahwa data penelitian terkontrol menunjukkan bahwa kolesterol pada telur tidak mudah diserap oleh tubuh? Sehingga kolesterol dari makanan yang kita konsumsi tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah secara signifikan (1). Penelitian terkontrol lainnya menunjukkan konsumsi 3-14 telur per minggu tidak meningkatkan kolesterol darah pada orang sehat secara umum (2, 3).

Hasil penelitian dan review of evidence mengenai telur juga memiliki hasil yang konsisten, yaitu dalam konteks overall healthy diet, konsumsi telur tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan orang sehat maupun orang dengan kolesterol/ lemak darah tinggi, sehingga telur tidak perlu dihindari. Bahkan, kandungan nutrisi pada telur (seperti protein, folat, karotenoid, dan choline) dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan (4-12)!

Mengutip dari Harvard, "in summary, the earlier purported adverse relationship between dietary cholesterol and heart disease risk was likely large over-exaggerated (4)". Karena itu, USDA menghapus limit konsumsi kolesterol pada Dietary Guidelines for Americans sejak tahun 2015 (13). 

Begitu juga dengan American Heart Association (AHA) dan American College of Cardiology (ACC) (14). Alasan penghapusan ini sederhana, yaitu karena sebagian besar kolesterol dalam tubuh kita diproduksi oleh tubuh sendiri, bukan dari makanan. Sehingga kolesterol dari makanan tidak memberikan efek yang siginifikan bagi kolesterol darah (15-16).

Hubungan Antara Telur dan Kesehatan

Pada tahun 2020, suatu studi melihat efek konsumsi telur pada 18.914 orang Asia selama 15 tahun. Dari penelitian tersebut, tidak ditemukan hubungan antara konsumsi kolesterol dari makanan dengan angka kematian. Konsumsi telur justru diasosiasikan dengan penurunan angka kematian (17).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun