Mohon tunggu...
Richa Miskiyya
Richa Miskiyya Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Perempuan biasa dengan kehidupan biasa, namun selalu menganggap jika kehidupannya itu luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Ibu, Cahaya Pertama untuk Anakku

6 Desember 2020   23:55 Diperbarui: 8 Desember 2020   10:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang ibu, ada hal yang terus menerus saya lakukan setiap harinya hingga sekarang, yaitu memastikan bahwa anak menyadari kalau dirinya dicintai.

Setiap hari saya selalu memberikan pelukan untuknya dan mengucapkan kalimat 'I Love You', yang kemudian ia balas dengan 'I Love You Too'. Mungkin terkesan klise dan sederhana, namun dengan anak tahu dan sadar bahwa ia dicintai, maka anak akan paham bahwa dirinya berharga dan istimewa.

Kesadaran tentang rasa cinta yang diberikan orang-orang di sekitarnya, akan membuat anak lebih bahagia, sehingga ia akan mampu mengkomunikasikan apa yang ia inginkan dengan lebih baik. Hal ini juga akan meminimalisir tantrum dan menyingkirkan emosi yang tak terkendali.

Tiga Kata Ajaib

Sejak anak saya mulai bisa bicara saat usianya 1 tahun, saya mulai mengenalkannya dengan 'Tiga Kata Ajaib', yaitu Maaf, Terima Kasih, dan Tolong.

Tiga kata yang bagi saya menjadi sebuah kewajban untuk digunakan agar nantinya akan menjadi kebiasaan, karena anak-anak haruslah memiliki kepekaan untuk mau mengucapkan maaf, tolong, dan terima kasih.

dokpri
dokpri
Mengawali kebiasaan pengucapan tiga kata ajaib ini, saya dan suami mulai memberikan contoh, saat-saat seperti apa kata-kata ini harus diucapkan. Misalnya saja, saya tak pernah malu untuk meminta maaf kepadanya saat saya salah, biasanya ia akan meminta maaf juga dan kamipun saling berpelukan hangat.

Setelah terus menerus diberikan contoh, akhirnya sekarang anak saya tak segan untul meminta maaf ketika salah, mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan, dan meminta tolong saat ia butuh bantuan. Misalnya minta maaf setelah menumpahkan minuman, meminta tolong untuk membukakan bungkus pemern, juga berterima kasih saat dibelikan jajan kesukaannya.

Meski seringkali dilakukan di dalam rumah, tapi tentu saja hal ini tidak perlu menjadi masalah, entah itu di dalam ataupun di luar rumah, karena dengan kebiasaan yang baik akan memberikan hasil yang baik pula di kemudian hari.

dokpri
dokpri
Berbagi, Sekarang dan Seterusnya

"Ma, nanti kita berbagai, ya." itulah kalimat yang seringkali dikatakan oleh anak saya setiap harinya. Ya, setiap kali ia menemukan sesuatu yang menurutnya enak, ia tak segan-segan untuk berbagi pada saya maupun ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun