Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Love at First Sight

30 Juli 2025   09:16 Diperbarui: 30 Juli 2025   09:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Celengan berbentuk ayam (dok.pribadi)

Agaknya, tidak semua manusia pernah mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku berkali-kali. Termasuk, padanya. Kami bertemu kali pertama tanpa sengaja. Di sebuah persimpangan, di depan sebuah gedung SD. 

Aku masih duduk di atas jok sepeda motor yang kulajukan agak pelan. Jalanan sempit yang kulintasi padat kendaraan. Orang-orang sepertinya sedang sibuk menaklukkan waktu. Di sela-sela lalu lalang kendaraan itu, tanpa sengaja aku menatapnya yang sedang berdiri di seberang. Di atas trotoar, di depan pagar gedung SD itu. 

Tak hanya itu, ia rupanya juga menatapku. Cukup lama kami saling bertatapan. Sampai-sampai ada niatku menghampirinya. Sayang, laju waktu tak merestui. Aku mesti meninggalkannya untuk saat itu.

Sepanjang perjalanan menuju kantor, benakku agaknya mulai terganggu. Tatapan mata itu terus membayang. Hingga, saat tiba di kantor, aku belum juga bisa move on dari tatapan mata itu. 

Ah, ia benar-benar membuat hari kerjaku saat itu kacau. Begitu masuk ruang kelas untuk memberi kuliah, pikiranku masih saja belum bisa melupakan tatapan mata itu. Sampai aku sempat ngelantur di dalam kelas. Kontan, mahasiswa yang kuajar geli. Mereka tertawa tak habis-habis.

Walau begitu, aku tak merasa itu sebagai olok-olok. Ku katakan saja pada mahasiswa, "Saat Anda jatuh cinta, ada saja tingkah konyol yang dilakukan. Anda akan berusaha mati-matian untuk mendapatkan seseorang yang Anda cintai."

Semua pasang mata menatapku tajam. Lalu, ku lanjutkan, "Padahal, Anda tahu, cinta Anda mungkin saja berakhir di ujung kertas tisu yang basah oleh airmata. Tetapi, mengapa Anda tetap melakukannya?"

Aku sengaja menjeda sejenak. Berharap ada yang bersedia memberi jawaban. Tetapi, lagi-lagi sepi. 

Aku pun masih melanjutkan kata-kataku, "Tidak lain, karena sesungguhnya, saat Anda jatuh cinta, Anda menyadari bahwa Anda sedang menghadapi masa-masa kesepian yang teramat dalam. Anda butuh seseorang yang mau menemani. Dan, orang yang Anda harapkan adalah orang yang Anda cintai."

Mereka makin terdiam. Mungkin mulai berpikir sesepi apa yang mereka rasakan. Atau, sekadar diam, tanpa mengerti apa maksud kata-kataku. Aku tak peduli. Yang pasti, tatapan mata itu masih saja membekas dalam ingatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun