Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siapa Capres Paling Perspektif Gender dan Pemberdayaan Perempuan?

21 Januari 2019   23:29 Diperbarui: 22 Januari 2019   00:42 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat perdana capres, yakni antara pasangan capres 01 dan capres 02,diselenggarakan di Bidakara, Jakarta dipandu oleh moderator Ira Koesno. (sumber gambar : tirto.id)

Ada hal yang menarik buat saya sebagai perempuan, saat  debat presidensial pemilu 2019 yang pertama kalinya diadakan hari Kamis malam, 17 Januari 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta.

Pada debat perdana yang bertemakan Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme dan terbagi atas enam segmen itu memang tidak spesifik membahas soal perempuan.  Pertanyaan mengenai perspektif gender dan pemberdayaan perempuan ini muncul dari pasangan calon presiden nomor 1 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Pada debat tema Hukum dan HAM, tepatnya segmen 4, ada segmen debat dan saling bertanya antar kandidat. Berbeda dengan segmen lain yang pertanyaannya disusun para panelis, dalam segmen 4 setiap paslon mengajukan pertanyaan kepada paslon lainnya.

Nah calon presiden no. 1 Jokowi dalam pertanyaan singkatnya, menyoal visi misi paslon no. 2 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno tentang keterwakilan perempuan. Sebelumnya, Ira Koesno selaku moderator menegaskan jika gagasan murni dari para paslon. Tanpa kisi-kisi. Tidak ada pertanyaan terbuka. Jawaban pertanyaan ini ditanggapi paslon penanya, yang ditanggapi kembali paslon lainnya. Seraya mengingatkan, jawaban yang direspon adalah apa yang disampaikan paslon lainnya. 

"Dalam visi misi, bapak menyebutkan bahwa setiap kebijakan akan berperspektif gender dan pemberdayaan perempuan, akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan tapi saya lihat dalam struktur partai yang bapak pimpin, jabatan-jabatan strategis seperti ketua umum, ketua dewan pembina, ketua dewan penasehat, ketua dewan pakar, ketua harian, wakil ketua harian, sekjen, bendahara, semuanya laki-laki. Bagaimana bapak menjawab inkonsistensi ini?"  

Itu pertanyaan yang Jokowi ajukan. Singkat dan padat. Bahkan dari durasi waktu bertanya yang disediakan selama satu menit, masih tersisa sekitar 14 detik. Tak berniat menambah pertanyaan, meski sudah diingatkan oleh moderator Imam Priyono, jika masih ada yang ingin ditanyakan.

Pertanyaan keterwakilan perempuan cukup menarik. Kenapa? Indonesia memiliki jumlah penduduk perempuan, yang separuhnya sendiri dari jumlah total penduduk. Karenanya, kebijakan yang berperspektif gender dan pemberdayaan perempuan sangatlah penting untuk memajukan kaum perempuan Indonesia. Ini bisa membuat para perempuan jatuh hati dalam menetapkan pilihan.

Saat memberikan jawaban, paslon no 02 Prabowo Subianto yang berasal dari partai Gerindra mengatakan, jika partainya adalah partai muda. Partai baru yang berdiri selama sepuluh tahun.  

Prabowo mengakui yang ditanyakan oleh Joko Widodo dari paslon no 1 itu benar terjadi dalam struktur partainya. Namun, dia berkilah saat penyusunan strutur kepengurusan, kata Prabowo, sudah memilih dan menunjuk siapa yang paling pertama dan paling mau muncul.  Posisi perempuan di partai Gerindra itu ada, meski berada pada posisi wakil.

"Bener yang bapak sebut, tapi yang di eselon-eselon sebagai contoh wakil ketua umum, kita punya wakil ketua umum ibu Rachmwati Soekarno putri. Beliau bertanggung jawab untuk ideologi," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, struktur partainya pun memiliki keterwakilan perempuan dalam jajaran wakil ketua umum lainnya. Selain juga memiliki sayap partai Perempuan Indonesia Raya dan menegaskan susunan caleg, yang menurut Prabowo, merupakan yang terbanyak memiliki keterwakilan perempuan dari seluruh partai peserta pemilu yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun