Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sowan ke Makam Pahlawan dan Tokoh Nasional di TPU Karet Bivak

14 Agustus 2017   22:42 Diperbarui: 17 Agustus 2017   21:47 4529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bing Slamet, tokoh dunia hiburan Indonesia (dokpri)

Karya musisi, penyanyi, dan penulis ini penuh semangat perjuangan dan rasa cinta terhadap tanah air. Sebut saja Indonesia Pusaka. Nyanyikanlah bait pertama syairnya : Indonesia tanah air beta. Pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala. Tetap di puja-puja bangsa

Indonesia Pusaka pun pernah dinyanyikan Presiden Joko Widodo bersama penyanyi Raisa, saat hari Musik Nasional di Istana Merdeka 9 Maret 2017. Ismail Marzuki yang meninggal tanggal 25 Mei 1958 masih memiliki sekitar 200 lagu ciptaan lainnya.

Muhamad Natsir, perdana menteri Republik Indonesia, yang juga pendiri partai politik Masyumi (dokpri)
Muhamad Natsir, perdana menteri Republik Indonesia, yang juga pendiri partai politik Masyumi (dokpri)
Langkah kami melewati makam demi makam pun sampai di makam Mohammad Natsir. Di makam itu, terdapat dua batu nisan. Di sebelah makamnya pun terdapat sebuah makam yang masih keluarga dengan dua batu nisan.

Mohammad Natsir, kelahiran Solok Sumatera Barat pada 17 Juli 1908. Memiliki gelar Datuk Sinaro Panjang. Natsir, merupakan tokoh nasional, yang menjadi perdana menteri ke-5 Republik Indonesia.

Lelaki yang berkarir politik ini semasa hidupnya dikenal sopan dan berbicara lembut terhadap lawan politik. Selain sebagai tokoh islam terkemuka, Natsir merupakan pendiri dan pemimpin partai politik Masyumi.

Selain mengunjungi makam pahlawan yang berjasa terhadap perjuangan dan pergerakan kemerdekaan RI, kami pun mengunjungi makam tokoh yang melegenda karena karyanya di bidang seni.

Tak Perlu Sedu Sedan Itu. Aku Ini Binatang Jalang. Aku, puisi karya Chairil Anwar yang tetap terkenal hingga kini (dokpri)
Tak Perlu Sedu Sedan Itu. Aku Ini Binatang Jalang. Aku, puisi karya Chairil Anwar yang tetap terkenal hingga kini (dokpri)
Di TPU Karet Bivak ini, kami menjumpai Chairil Anwar. Pujangga luar biasa yang dimiliki Indonesia ini dimakamkan pada tanggal 23 April 1949. Di makamnya, terdapat tulisan Disini Berbaring Penyaor Chairil Anwar, Pelopor Pejuang 45.

Puisi-puisi Chairil Anwar melegenda. Terus dibaca oleh semua generasi hingga kini. Karya fenomenalnya Aku, bahkan mencuat di film layar lebar Ada Apa dengan Cinta (AADC).

Di makam yang memiliki monumen tinggi lebih 1 meter itu bertuliskan baris puisi Aku, yakni Aku Ini Binatang Jalang Dari Kumpulannya Terbuang. Saat kami tiba, juga ada secarik kertas bertuliskan salah satu puisi Chairil Anwar, entah ditempelkan oleh siapa.

Makam penyair kelahiran 26 Juli yang diresmikan oleh Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto. Tanggal kelahirannya kemudian diabadikan sebagai hari puisi Indonesia.

Bing Slamet, tokoh dunia hiburan Indonesia (dokpri)
Bing Slamet, tokoh dunia hiburan Indonesia (dokpri)
Setelah dari makam penyair Chairil Anwar, kami pun mengunjungi makam seniman komedi Bing Slamet yang meninggal dunia pada 17 Desember 1974. Di nisannya yang berbentuk buku itu, terdapat dua nama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun