Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Timur - Barat Turki, Bertualang Menyiasati Pandemik

9 Mei 2022   22:16 Diperbarui: 9 Mei 2022   22:28 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki Cappadocia, tujuan kami adalah Milat Cave Hotel.  Kami memesan dua kamar dengan tarif Rp160. 000 per orang per kamar. Pihak hotel menawarkan kami untuk ikut Hot Air Ballons, tetapi karena telah memesan dengan agen lain. Harganya pun sama. Selama di Cappadocia untuk pembayaran dapat dilakukan menggunakan EURO, tetapi untuk makan dan belanja dapat menggunakan Turkish Lira.

Selepas salat magrib, kami janjian dengan agen Hot Air Ballons dan kami membayar 7781  TL untuk lima orang. Urusan pembayaran selesai, waktunya makan malam. Pilihan makan malam kali ini restoran korea. Nah, di restoran ini kami bertemu dengan lima orang mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Bursa, Mesir, dan Instanbul.

Hari ke sebelas, pukul 06.00, kami dijemput. Di Cappadocia, wisata yang paling khas adalah hot air ballons. And believe it or not, banyak wisatawan yang datang ke Cappadocia hanya untuk naik hot air ballons loh. Hot air ballons tidak setiap hari terbang, tergantung cuaca. Jika cuaca tidak memungkinkan, maka operator akan melakukan cancel flight dan otomatis dana akan dikembalikan.

Alhamdulillah, kami berlima bersyukur cuaca hari itu bersahabat, jadi dapat menikmati hot air ballons. Bagiku ini adalah pengalaman kedua naik hot air ballons. Jujur kuakui, jika kembali ke Cappadocia mungkin aku akan naik hot air ballons lagi. Apakah ini sebuah candu? Entahlah. Tapi aku terpesona, aku amat bersukacita berada di dalam keranjang sambil menikmati ketinggian dan sang mentari naik ke peraduannya. Sebuah pengalaman yang menakjubkan, bukan.

 Jangan tanya biaya untuk naik hot air ballons, yakni USD 230 ini harga jika ikut trip. Karena kami gak ikut trip, jadi biayanya lebih murah. Kami hanya membayar 1556 TL atau 110 Euro per orang. Murah kan. Awalnya kami diberi harga 125 Euro, tapi dasar kami "cerewet" sehingga dapat yang murah. 

aku naik Hot Air Ballons (dok. Ryan Nur)
aku naik Hot Air Ballons (dok. Ryan Nur)

Berlima Dapat Sertifikat aku di KOM Restaurant (dok. Vita) 
Berlima Dapat Sertifikat aku di KOM Restaurant (dok. Vita) 

Hari ke dua belas menuju jalur Cappadocia -- Kayseri -- Istanbul. Pukul 06.00 kami meninggalkan penginapan menuju Kayseri Havalimani. Suhu saat itu 40 C dengan waktu tempuh sekitar dua jam.  Tiba di Kayseri Havalimani, langsung check in menggunakan maskapai Turkish Airlines yang bagasinya 15 kg. Pukul 08.29 urusan check-in selesai. Selanjutnya mengembalikan mobil, kali ini Vita, Eryck dan Ryan Nur yang bertugas melakukannya. Sementara aku dan Ryan Nugroho di waiting room depan counter check in menjaga beberapa tas kabin. 

Memasuki waiting room  yang akan ke pesawat. Kami dihentakkan dengan sebuah kekagetan. Saat itu terjadi saat memasukkan tas punggung ke  dalam X-Ray, tiba-tiba mesin berbunyi, maka Eryck dipanggil oleh petugas. Kemudian tasnya di cek, ternyata oleh sebab yang amat enteng, gara-gara garam. Garam ini kami beli di Ayder dibawa sampai Cappadocia kemudian akan ke Istanbul. Kemudian muncul ide di kepalaku, jika balik ke Indonesia garam ini biar aku yang bawa. Penasaran apakah X-Ray di bandara IST, AUH dan CGK akan berbunyi.

Penerbangan Turkish Airline dari Kayseri menuju Istanbul sekitar 1,5 jam. Pesawat mendarat di Istanbul sesuai jadwal.  Kami langsung menuju tempat pengambilan bagasi. Kemudian mencari tulisan Cikis (EXIT) menuju bus Havaist dengan tarif 42 TL dari bandara ke Sultanahmet.

Seharusnya kami turun di Sultanahmet square, namun gegara macet, kami diturunkan di dekat Aksaray. Karena hotel kami di daerah Sultanahmet, maka harus naik tram. Karena belum membeli Istanbul card, sehingga pinjam milik Ryan Nugroho. Turun di halte Camberlitas, kami  berjalan kami sekitar 240 meter ke hotel. Setelah check in, kami berlima langsung keluar mencari makan dan pilihannya hanyalah makanan cepat saji, Burger  King. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun