Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Timur - Barat Turki, Bertualang Menyiasati Pandemik

9 Mei 2022   22:16 Diperbarui: 9 Mei 2022   22:28 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ke lima belas, kami berlima kembali menunaikan salat subuh di Hagia Shopia. Selesai menunaikan salat, waktunya jalan-jalan di dalam masjid. Setelah puas, kami kembali ke hotel. 

Pukul 10.00 kami meninggalkan Nu Hotel. Tak lupa memesan taksi melalui hotel, 30 menit berlalu pihak hotel tidak mendapatkan taksi dikarenakan hujan salju. Pihak hotel menyarankan kami naik tram lalu naik bus. Tanpa berpikir lebih lama, kami keluar hotel sambil "gerek-gerek" koper jalanan licin dan hujan salju. Dari halte Cimberlitas menuju halte Aksaray, tapi Ryan Nur salah dalam membaca peta sehingga kami turun di halte Laleli-Universite. Akibat keliru tempat, rasanya makin berat bila harus kembali berurusan dengan benda-benda berat apapun, sehingga kami memanggil bapak kuli angkut. Kami memberinya 50 TL per orang, dan memang benar halte bus berada di dekat Aksaray. Tiba di halte bus dan urusan dengan bapak kuli angkut selesai, seperti biasa aku membeli tiket bus untuk lima orang, seharga 210 LR. 

Hujan Salju (dok. Eryck)
Hujan Salju (dok. Eryck)

Tiba di bandara Istanbul Internasional Aiport, mencari counter Etihad, check-in dan total bagasi kami berlima mencapai 144,63 kg. Kemudian menyelesaikan urusan imigrasi dan kembali berurusan dengan "drama garam" yang sempat terjadi  di Kayseri Havalimani. Anehnya di bandara Istanbul malah lolos. Coba kita lihat apakah di bandara Abu Dhabi drama itu kembali berulang.

Urusan imigrasi selesai, menuju waiting room  dan gate A9, baru duduk ternyata harus pindah ke gate B14, jauhkan jaraknya. Karena aku sudah ambil free wifi, sambil menuju gate B14, video call dengan ibu pejabat Ayi Pravitasari. Dia nanya, setelah ini aku kemana, kok seru sih perjalanananmu).

Saat berada di waiting room,  beberapa menit sebelum terbang, sebuah pertanyaan menguak ke Eryck, "Bagaimana Eryck sudah puaskah dengan salju?" Dia menjawab, "sangat puas, udah cukup". Apalagi dengan kejadian pagi sebelum ke airport, ternyata salju mampu menutupi jalanan dan membuat transportasi tak bisa bergerak. 

Pukul 14.20 kami meninggalkan Istanbul Airport, empat jam perjalanan dan kami akan tiba di Abu Dhabi International Airport. Transit selama empat jam.

Sabtu, 12 Maret 2022, 13.27 WIB pesawat Etihad mendarat di Soekarno Hatta International Airport,  melalui beberapa kali pemeriksaan, terus PCR, imigrasi dan langsung dijemput oleh pihak hotel. Pukul 14.39 WIB, sesuai aturan pemerintah, kami wajib menjalani karantina. Kami telah dua kali vaksin, sehingga hanya karantina 2D1N  di salah satu hotel daerah kota. Biaya karantina kami Rp 1.050.000 per orang.

Pukul 16.08 WIB, kami telah tiba di hotel. Menyelesaikan administrasi, jika hasil PCR  kami keluar dan negatif maka kami boleh kembali ke tempat masing-masing sedangkan jika positif maka harus isolasi di wisma atlet. Sekitar pukul 17.51 WIB hasil PCR keluar dan semuanya negatif, maka Eryck dan Vita langsung membeli tiket pulang begitupun Ryan Nur dan Ryan Nugroho, sedangkan aku tidak.

Ahad, 13 Maret 2022, 03.00 WIB Eryck, Vita, Ryan Nur dan Ryan Nugroho meninggalkan hotel menuju bandara CGK, sedangkan bersiap menunggu pukul 10.00 WIB untuk meninggalkan hotel menuju Bogor. Maka selesailah petualangan kami.

Hikmah yang aku ambil dalam perjalanan ini aku banyak belajar, memiliki sudut pandang baru, melihat lebih luas tentang negera ini, lebih toleran dengan perbedaan dan belajar untuk lebih bersabar. Jujur aku orangnya grasak-grusuk, tapi saat traveling jika prilaku demikian dibiarkan, maka akan membawa kehancuran. Jadi lebih teliti, saat traveling sering kali kita harus menunggu orang lain. Mempunyai perspektif yang berbeda dalam segala hal, membuatku untuk belajar memahami banyak hal dan bahkan mendorong saya harus memahami dan percaya semua itu mengalir begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun